Jumat, 5 September 2025

Pilpres 2019

Terkait Cawapres Jokowi, Sekjen PDIP : Ada Dinamika Di PBNU

Hasto mengatakan, koalisi pendukung Jokowi akan mendengarkan masukan-masukan dari PBNU.

Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto menaggapi isu terkait Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) keberatan jika nama Mahfud MD dipilih sebagai cawapres Joko Widodo.

Menurut Hasto, dinamika hal semacam itu jelas akan terjadi jelang penetapan cawapres.

"Ini dinamika yg bisa terjadi menjelang dinamika penetapan," kata Hasto di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (8/8/2018) malam.

Hasto mengatakan, koalisi pendukung Jokowi akan mendengarkan masukan-masukan dari PBNU.

Baca: Dukun Jago Menghipnotis Hasni Hingga Selama 15 Tahun Jadi Budak Nafsunya, Simak Kronologinya

Selain itu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga terus melakukan komunikasi dengan Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj dan Rais Aam PBNU, Ma'ruf Amin.

"Sehingga seluruh aspirasi tentu saja itu bagian dari dinamika politik menjelang penetapan capres cawapres, dan itu menjadi biasa," kata Hasto.

Saat ditanya terkait nama Mahfud MD yang menguat sebagai cawapres Jokowi, Hasto menyebut hal itu menguat karena dinamika yang terjadi di PBNU.

Dia mengaku menyerahkan semuanya kepada Jokowi.

"Pada prinsipnya kami hormati hak politik presiden, siapapun yang jadi pendamping Jokowi harus bisa kerja sama dengan baik," terang Hasto.

Sebelumnya, dalam pertemuan elite-elite NU di kantor PBNU, Jakarta, Rabu (8/8/2018) sore, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin mengatakan jika calon wakil presiden yang akan mendampingi Joko Widodo bukan kader NU, maka NU memiliki opsi untuk tidak menyukseskannya.

"Kalau Cawapres bukan dari kader NU, maka warga Nahdliyin merasa tidak memiliki tanggung jawab moral untuk ikut 'tali wondo' menyukseskan," ujar Robikin.

Sementara, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj, mengklarifikasi beredarnya kabar ancaman Jika Mahfud MD menjadi Cawapres Jokowi.

Beberapa saat lalu, beredar berita Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberikan ancaman jika Mahfud MD terpilih menjadi Cawapres Jokowi.

Lewat Press Rilis yang dikirim keTribunnews.com, Rabu (8/8/2018), Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menepis berita tersebut.

"berita itu tidak benar, tidak ada ancam mengancam," kata Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan