Gunung Anak Krakatau Meletus 576 Kali Dalam Satu Hari
Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau PVMBG melaporkan Gunung Anak Krakatau erupsi sebanyak 576 kali dalam sehari, Sabtu (18/8/2018).
"Tidak ada peningkatan status gunungapi. Status Gunung Anak Krakatau tetap Waspada (level II) dengan radius zona berbahaya di dalam radius 2 kilometer," katanya.
Bahkan status Waspada (level II) ini ditetapkan sejak 26 Januari 2012 hingga sekarang.
Status Waspada artinya aktivitas vulkanik di atas normal sehingga terjadinya erupsi dapat terjadi kapan saja.
Tidak membahayakan selama masyarakat tidak melakukan aktivitasnya di dalam radius 2 kilometer.
Menurut dia, erupsi Gunung Anak Krakatau adalah hal yang biasa dan normal.
"Ibarat manusia, gunung ini masih dalam pertumbuhan," ujarnya.
Gunung akan menambah tubuhnya untuk lebih tinggi, besar, dan lebih gagah dengan cara meletus.
Gunung ini masih aktif meltus untuk tumbuh besar dan tinggi dengan melakukan erupsi.
"Tetapi energi letusannya tidak besar," ucapnya.
Gunung Anak Krakatau baru muncul dari permukaan laut tahun 1927.
Rata-rata tambah tinggi 4-6 meter per tahun. Energi erupsi yang dikeluarkan juga tidak besar.
Sangat kecil sekali peluang terjadi letusan besar seperti letusan ibunya yaitu Gunung Krakatau pada 1883.
Bahkan beberapa ahli pun mengatakan tidak mungkin letusan Anak Krakatau seperti letusan ibunya.
"Jadi tidak perlu dikhawatirkan.
Masyarakat dihimbau tetap tenang. BPBD Provinsi Banten, BPBD Provinsi Lampung, PVMBG dan BKSDA telah melakukan langkah antisipasi. Yang penting masyarakat mematuhi rekomendasi tidak melakukan aktivitas di dalam radius 2 km dari puncak kawah," katanya.