Polemik Ratna Sarumpaet
Pengakuan Ratna Sarumpaet: Berawal dari Sedot Lemak, Bertemu Prabowo, Hingga Akhiri Kebohongan
Aktivis Ratna Sarumpaet kini menjadi sorotan setelah mengakui cerita bohong penganiayaan terhadap dirinya.
“Saya semalam melakukan salat istikharah dan akhirnya tadi pagi saya panggil anak saya dan saya ceritakan semuanya sebenarnya,” kata Ratna.
Ditemani pengacara dari ACTA Sari Nurmala Sari dan Hendarsam, Ansufri Idrus Sambo, dan Soraya, Ratna mengakui kebohongan yang telah dilakukannya adalah perbuatan salah.
Ia juga mengaku tidak punya cara mengatasi kebohongan yang telah ia perbuat selain mengakui perbuatannya dan memperbaikinya di kemudian hari.
"Bohong itu perbuatan yang salah dan saya tidak punya jawaban bagaimana mengatasi kebohongan kecuali mengakui dan memperbaikinya," kata Ratna.
Setelah meminta maaf kepada orang-orang yang telah ia bohongi, ia berharap agar mereka dapat memaafkan dirinya.
"Mudah mudahan dengan itu semua pihak yang terdampak perbuatan saya ini mau menerima bahwa saya hanya manusia biasa. Perempuan yang dikagumi banyak orang itu juga bisa tergelincir," kata Ratna dengan suara bergetar dan mata yang berkaca-kaca.
Minta maaf
Ratna kemudian menyampaikan permintaan maaf kepada Prabowo Subianto dan pihak-pihak yang tergabung dalam Badan Kampanye Nasional (BKN) Koalisi Adil Makmur.
Ratna mengaku bahwa tak ada jalan lain untuk menyelesaikan masalahnya kecuali mengakuinya.
Ia pun berjanji untuk berjuang memulihkan perjuangan yang sedang dilakukan Koalisi Adil Makmur menatap Pilpres 2019.
"Saya minta maaf kepada Pak Prabowo yang membela kebohongan saya dan kepada Pak Amien yang mendengarkan kebohongan saya, semoga Tuhan memberi kita kekuatan agar peristiwa ini tak mempengaruhi perjuangan kita,”katanya.
Ia juga meminta maaf kepada lawan-lawannya yang memanfaatkan momentum tersebut untuk menyerangnya.
"Saya meminta maaf kepada semuanya, termasuk kepada lawan-lawan yang biasa saya kritik yang kini berbalik kepada saya, sekarang saya harus mengakui sebagai pencipta hoaks terbaik,” ujarnya. (Tribunnews.com/Rizal Bomantama/ Gita Irawan)