Sabtu, 6 September 2025

Kisah Sutopo 'Mabuk' Pertanyaan Wartawan: 1.189 Pesan Whats App Belum Dibaca Hingga 113 Miss Call

"Jam 21.00 saya bangun, bingung, semua menanyakan tentang gunung Salak yang meletus itu loh. Wah itu kalau meletus berat. "

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Gita Irawan
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Kapusdatin Humas BNPB) Sutopo Purwo Nugroho usai konferensi pers di Graha BNPB Jakarta Timur pada Kamis (11/10/2018) terkait penanganan gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah dan gempa di Situbondo. 

Ia pun meminta maaf karena ridak bisa melayani konferensi pers seperti biasanya pada Jumat (11/10/2018).

Namun, ia tetap akan mengupdate informasi terkait penanganan bencana dengan rilis lewat pesan Whats App.

Ia mengatakan, itu karena kemoterapi yang dijalaninya membuatnya mual, muntah, pusing, dan rambutnya rontok.

"Biasanya kalau kemo, tiga hari setelah kemo mabuk udah. Mual, muntah, pusing, rambut tambah rontok," kata Sutopo.

Kemudian ia pun melanjutkan pemaparannya terkait penanganan gempa dan tsunami di Palu dan gempa di Situbondo.

Sambil sesekali meringis menahan sakit, ia mengatakan Kepulauan Sapudi adalah lokasi yang terdampak paling parah akibat gempa berskala 6,3 skala richter di Situbondo.

Itu karena Kepulauan Sapudi di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur tersebut terletak paling dekat dengan lokasi pusat gempa yang berada di laut Situbondo dengan kedalaman 12 km.

"Tiga orang meninggal dunia, semua sudah teridentifikasi karena tertimpa tembok runtuh. Karena kejadiannya pada dini hari sehingga korban kemungkinan saat itu sedang tidur," kata Sutopo.

Ia melanjutkaan, akibat gempa tersebut delapan orang luka-luka di Kecamatan Gayam, Sumenep.

Terdapat 51 unit rumah, 2 fasilitas kesehatan, 8 fasilitas pendidikan, 7 tempat ibadah, 1 gedung, dan 1 kantor rusak.

Untuk rinciannya, 25 unit rumah rusak dan 1 tempat ibadah rusak di Sumenep.

Sejumlah 8 unit rumah rusak, 2 fasilitas pendidikan, 2 tempat ibadah dan 1 gedung toko rusak di Situbondo.

Di Kabupaten Jembrana, Bali ada 16 rumah, 6 fasilitas pendidikan, 4 tempat ibadah, dan 1 kantor rusak.

Sedangkan di Jember, Jawa Timur ada dua unit rumah rusak.

Gempa tersebut juga dirasakan di 22 kabupaten/kota di Jawa Timur, tiga kanupaten/kota di Bali, dan dua kabupaten/kota di Nusa Tenggara Barat.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan