Reshuffle Kabinet
Pengamat Sebut Reshuffle Kabinet Prabowo Bukan untuk Habisi Geng Jokowi: Kapolri Masih Dipertahankan
Pengamat menilai bahwa reshuffle itu dilakukan Prabowo karena beberapa faktor, yakni karena demo dan adanya kementerian baru di kabinet.
Penulis:
Rifqah
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Guru Besar Ilmu Politik pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UIN Jakarta, Burhanuddin Muhtadi, menilai bahwa perombakan atau reshuffle kabinet yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu lalu bukan untuk menghabisi "orang-orang Jokowi" di dalam pemerintahan.
Orang-orang Jokowi itu dinarasikan sebagai pendukung Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) di pemerintahan Prabowo.
Adapun, dalam pemerintahan Prabowo ini, ada dua relawan Jokowi yang menjabat di Kabinet Merah Putih, Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Koperasi dan Immanuel Ebenezer atau Noel sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan.
Namun, pada 2025 ini, kedua relawan Jokowi itu terdepak dari Kabinet Prabowo-Gibran. Noel terseret kasus dugaan korupsi dan Budi Arie terkena reshuffle oleh Prabowo.
Dengan dicopotnya Budi Arie dan Noel, maka relawan Jokowi di dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sudah tidak ada lagi, kemudian munculah isu adanya upaya bersih-bersih geng Jokowi itu.
Namun, menurut Burhanuddin, reshuffle kabinet tersebut tidak bertujuan untuk bersih-bersih orang dekat Jokowi itu.
Pasalnya, orang dekat Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yakni Budi Gunawan yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan juga terkena reshuffle.
Selain itu, Burhanuddin mengatakan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit yang disebut dekat dengan Jokowi juga masih dipertahankan oleh Prabowo hingga sekarang, meskipun banyak desakan agar Kapolri diganti.
Desakan ini muncul menyusul tindakan brutal aparat saat mengamankan demonstrasi di Jakarta yang menyebabkan seorang pengemudi ojek online (ojol) tewas karena dilindas kendaraan taktis Brimob pada Agustus lalu.
"Reshuffle kemarin sebenarnya random, ya. Jadi kalau ada asumsi bahwa ada bersih-bersih fraksi Pak Jokowi, saya kira tidak benar juga," kata Burhanuddin, dikutip dari YouTube Kompas TV, Sabtu (13/9/2025).
"Karena Pak BG (Budi Gunawan) yang kita tahu dekat dengan Ibu Mega juga terkena reshuffle dan menurut saya Pak Kapolri yang kita tahu sangat dekat dengan Pak Jokowi kan masih dipertahankan, meskipun ada banyak desakan dari kalangan ya untuk mengganti beliau setelah terjadi aksi kekerasan dalam demonstrasi beberapa waktu lalu," jelasnya.
Baca juga: Noel dan Budi Arie Terdepak dari Kabinet, Projo Tetap Yakin Prabowo Tak Akan Buang Relawan Jokowi
Oleh karena itu, Burhanuddin menilai bahwa reshuffle itu dilakukan Prabowo karena beberapa faktor, yakni disebabkan demo yang terjadi beberapa waktu lalu dan adanya kementerian baru di Kabinet Merah Putih, yakni Kementerian Haji dan Umrah.
Menurut Burhanuddin, momen itu kemudian digunakan Prabowo untuk melakukan reshuffle terhadap beberapa kementerian yang lain.
"Jadi artinya random saja pertimbangannya, tidak dalam rangka menghabisi geng-geng politik tertentu, tetapi lebih ke dugaan saya ya ada beberapa variabel, pertama berkaitan dengan demonstrasi beberapa waktu lalu."
"Kedua karena munculnya kementerian baru, Kementerian Haji dan Umrah yang kemudian dipakai momentumnya oleh Pak Prabowo untuk sekaligus melakukan reshuffle di beberapa kementerian yang lain gitu," paparnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.