Kamis, 30 Oktober 2025

Ahok Bebas

Megawati Sering Kirimi Ahok Makanan di Tahanan

Menurutnya, Megawati kerap mengirim makanan untuk kudapan Ahok selama menjalani masa penahanan di Mako Brimob.

Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Hasanudin Aco
Istimewa
Basuki Tjahaja Purnama Ahok 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengungkap satu fakta tentang hubungan Presiden ke-4 RI Megawati Soekarnoputri dengan terpidana kasus penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Menurutnya, Megawati kerap mengirim makanan untuk kudapan Ahok selama menjalani masa penahanan di Mako Brimob.

"Dia menganggap Bu Mega kaya ibunya sendiri, usianya sama kaya mamanya. Dan Ibu Mega diam-diam kirim makanan," ujar Djarot di kawasan Kemang, Selasa (22/1).

Djarot mengatakan hubungan Ahok dengan Megawati memang dekat sejak dulu.

Baca: Link Live Streaming Detik-detik Ahok alias BTP Bebas dari Mako Brimob, Besok Kamis 24 Januari 2019

Djarot pernah mengatakan Ahok akan memilih masuk PDI Perjuangan jika ingin kembali ke dunia politik. Dia juga yakin Megawati akan menerima Ahok meski pernah ditahan terpenjara.

"Kalau ketua umum pasti sesuai standarnya boleh, Pak Ahok kan juga sudah bebas, bebas murni," kata Djarot, mantan Gubernur DKI Jakarta yang menggantikan Ahok.

Ahok akan bebas dari penjaran Markas Komando Brimob di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Kamis (24/1). Dia sebelumnya divonis dua tahun penjara dalam kasus penodaan agama.

Ahok ditahan sejak vonis dibacakan pada 9 Mei 2017. Ia tiga kali mendapat remisi hukuman, yakni 15 hari pada Natal 2017, 2 bulan pada Agustus 2018, dan 1 bulan saat Natal 2018.

Baca: Selain Kabar Bebas, Adik Ahok, Fifi Lety Bagikan Kabar Bahagia Lain yang Dibanjiri Ucapan Selamat

Ahok akan bebas murni setelah menjalani hukuman penjara karena kasus penodaan agama. "Ahok bebas murni," tutur Kepala Bagian Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan HAM, Ade Sukmanto.

Ade menyatakan, karena bebas murni dan bukan narapidana yang mendapat Pembebasan Bersyarat, maka Ahok tidak berkewajiban melakukan wajib lapor ke Badan Pemasyarakatan (Bapas) Kemenkumham.

Ahok dapat melakukan aktivitas sebagaimana warga biasa, termasuk bepergian ke luar negeri. "Silakan saja, sudah haknya," imbuhnya.

Masih menurut Djarot, Ahok ternyata memiliki kelompok musik selama ditahan di Mako Brimob lebih kurang dua tahun. Ia menamai band-nya seperti inisial namanya, yaitu BTP. Kepanjangannya adalah "Band Teman Penjara".

"Biasanya hanya main di ruang transit begitu kan. Jadi dia latihan buat mengisi waktu. Vokalnya memang masih hancur, tapi minimal tahu nada. Enggak false banget he-he-he," ujar Djarot.

Djarot mengatakan Ahok memang menjadi vokalisnya dalam band yang berisi teman-teman penjaranya itu. Salah satu lagu yang cukup sering dimainkan oleh BTP ini adalah lagu "Bongkar" milik Iwan Fals.

Sejak mengenal Ahok, Djarot paham bahwa salah satu kelemahan Ahok adalah bernyanyi. Sambil berseloroh, Djarot mengatakan suara Ahok tidak bagus. Namun ini justru menjadi ciri khas band itu.

Djarot senang karena kekurangan ini justru digunakan Ahok untuk mengisi waktu luang di Mako Brimob. "Dia senang-senang begitu untuk menguatkan dirinya. Artinya dia ini betul-betul saya lihat hebat ya. Teruji, enggak cengeng begitu lho. Kan ada yang cengeng dalam kondisi seperti ini meminta belas kasih," kata dia.

Biasa Saja

Terpidana kasus penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan bebas dari Rumah Tahanan Markas Komando Brigade Mobil, Depok, hari ini. Saat persidangan, Ketua Majelis Ulama Indonesia KH Maruf Amin, hadir menjadi saksi yang memberatkan Ahok.

Menanggapi bebasnya Ahok, KH Maruf Amin yang kini menjadi calon wakil presiden mengatakan, Ahok telah menjalani hukuman sesuai putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

"Ya biasa saja. Dia (Ahok, Red) sudah menjalani sesuai dengan apa namanya putusan, dan dia sudah patuh menjalani hukuman itu. Dan itu saya kira bagus," ujar Maruf Amin di Lapangan GOR Tuban, Jawa Timur, Rabu (23/1).

Sementara Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM) Yasonna H Laoly meminta agar kebebasan Ahok tidak dibesar-besarkan. Yasonna Laoly mengatakan Ahok akan bebas murni dari Mako Brimob Kelapa Dua Depok pada Kamis 24 Januari 2019 meski proses administrasinya diselesaikan di Lapas Cipinang.

"Tunggu saja kalau mau lihat. Tapi saya mau janganlah dibesar-besarkan. Biar saja orang keluar dari lapas. Menyelesaikan masa tahanannya, biasa. Jadi janganlah. Biasa saja. Dia napi yang tidak mau hak PB (pembebasan bersyarat)-nya. Dia mau betul-betul ini (bebas murni) karena mungkin pertimbangan pribadi," ujar Yasonna.

Sementara sebelum hari pembebasan, Ahok menuliskan surat untuk pendukungnya, agar tidak menyambut di Mako Brimob. "Saya sarankan demi untuk kebaikan dan ketertiban umum bersama dan untuk menolong saya sebaiknya saudara-saudara tidak melakukan penyambutan apalagi menginap," tulis Ahok melalui secarik surat.

Kemeja Kotak-kotak

Sejumlah pendukung Ahok, kerap disebut Ahokers, menyambangi Rutan Mako Brimob Kelapa Dua Depok guna menyambut bebasnya Basuki Tjahaja Purnama memilih mengenakan kemeja kotak-kotak ciri khas Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2014 lalu.

Yudo Wibowo (50 tahun), satu Ahoker asal Depok mengatakan alasannya mengenakan kemeja kotak-kotak guna menunjukkan kepada masyarakat bahwa dia seorang Ahoker. Bukan agar Ahok melihatnya sebagai pendukung setia sejak menjabat sebagai Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta era Joko Widodo menjabat Gubernur.

"Ya biar masyarakat tahu kalau saya mendukung pak Basuki, kalau saya Ahoker. Jadi bukan karena ingin diakui atau dilihat pak Ahok. Dilihat atau enggak dilihat pak Ahok ya enggak masalah. Yang penting masyarakat tahu saya Ahoker," kata Wibowo di Cimanggis, Depok, Rabu.

Meski mengenakan kemeja kotak-kotak, Wibowo menuturkan tak ada imbauan Ahoker yang datang ke Mako Brimob harus mengenakan kemeja kotak-kotak. Menurutnya selama tak menganggu, Ahoker bebas mengenakan pakaian apapun sesuai dengan selera berbusana mereka.

"Enggak ada imbauan khusus, bebas saja mau mengenakan kaos juga enggak apa. Yang penting damai, enggak saling mengganggu saja. Kan kita niatnya baik," ujarnya.

Saat disinggung bila ada Ahoker yang mengenakan baju satu partai tertentu, Wibowo menyarankan sebaiknya tak mengenakan atribut partai politik. Pun menyebut tak bakal melarang dan mengusir Ahoker yang datang mengenakan kemeja kotak-kotak, dia memungkinkan ada Ahoker lain yang menegur.

"Kalau saya sih enggak bakal menegur, tapi kalau yang lain sih biasanya pasti menegur pas ada yang pakai baju partai. Cuman enggak sampai diusir, selama enggak mengganggu ya kenapa diusir. Kita sih maunya damai saja," tuturnya.

Perihal apakah akan bermalam di sekitar Mako Brimob sampai besok Ahok bebas, Wibowo menyebut belum dapat memastikan karena harus melihat kondisi. Namun dia berharap aparat tak melarang Ahoker bila nantinya ingin bermalam dengan alasan mereka tak bakal mengganggu lalu lintas atau aktivitas warga sekitar.

"Belum pasti menginap, lihat nanti bagaimana saja. Kita sih berharapnya enggak diusir polisi, kan kita enggak mengganggu. Kita juga enggak ingin ada keributan kok," lanjut Wibowo.

Kabar Menikah

Jelang hari bebasnya Ahok dari penjara, kini kabar soal pernikahannya dengan Bripda Puput Nastiti Devi kembali santer menjadi perbincangan.

Kabar Ahok yang tengah menjalani hukuman di Rumah Tahanan Mako Brimob Depok, Jawa Barat, akan menikahi Bripda Puput yang adalah ajudan dari Veronican Tan, mantan istri Ahok, kali pertama diungkapkan oleh sahabat Ahok sekaligus Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi.

Namun Prasetio Edi Marsudi masih enggan membeberkan nama calon isteri Ahok. Sementara banyak spekulasi merujuk pada Puput Nastiti Devi, seorang Polisi Wanita (Polwan) yang dikabarkan menjadi kekasih Ahok selama mendekam di Mako Brimob Kelapa Dua.

"Saya yang jadi saksi pernikahannya nanti," tegas Prasetio.

Namun pihak keluarga Ahok membantah isu pernikahan Ahok yang disebut akan diselenggarakan tanggal 15 Februari 2019. Menurut Fifi Lety, adik kandung Ahok, pihak keluarga tak tahu menahu mengenai rencana pernikahan tersebut.

"Terus terang, aneh juga kok kita keluarga enggak tahu ya ada acara kawinan tanggal 15 Februari? Kalau ada acara atau kegiatan apapun di keluarga kami pada tanggal 15, harusnya kami keluarga tahu ya," ungkap Fifi dalam akun instagramnya @fifiletytjahajapurnama.

Fifi Lety memposting sebuah foto keluarga. Dalam foto tersebut, tampak seorang ibu, bersama dengan tiga anak kecil disampingnya. Salah satu dari ke tiga anak tersebut berwajah mirip Ahok.

Dalam keterangan foto, Fifi membantah akan ada acara pernikahan yang digelar pada 15 Februari. Ia pun merasa aneh lantaran sebagai keluarga Ahok, ia justru tak tahu soal kabar tersebut. (tribunnews/denis/yanuar)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved