Selasa, 26 Agustus 2025

Pilpres 2019

TKN Sejak Awal Sudah Menduga 'Chemistry' SBY Tidak Sama dengan Koalisi Prabowo

Meski demikian, kata Ace, TKN justru memuji sikap SBY yang tetap mengedepankan rasionalitas.

Editor: Hasanudin Aco
Warta Kota/henry lopulalan
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudoyono bersama Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto berjabat tangan usai melakukan petemuan tertutup di Kediaman Susilo Bambang Yudhoyono di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (21/12/2018). Dalam pertemuan tersebut partai Demokrat dan partai Gerinda bersepakat untuk memenangkan pemilu presiden dan legislatif pada pemilu 2019. Warta Kota/henry lopulalan 

Kivlan justru menyebut Andi Arief yang merupakan setan gundul.

"Ya yang setan gundul itu dia yang setan gundul, Andi Arief setan gundul, dia yang setan. Masa kita dibilang setan gundul," jelas Kivlan Zen.

Gerindra Sebut Mencla-mencle

Waketum Partai Gerindra Arief Poyuono meminta Partai Demokrat untuk keluar dari Koalisi Indonesia Adil Makmur pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Selain itu, Arief menyebut sikap Ketua Umum (Ketum) Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bak serangga undur-undur.

Hal itu disebut Arief lantaran Demokrat telah merapat ke kubu Jokowi-Ma'ruf.

"Demokrat sebaiknya keluar saja dari Koalisi Adil Makmur. Jangan elitenya dan Ketum kayak serangga undur-undur ya. Mau mundur dari koalisi aja pake mencla mencle segala," kaya Poyuono saat dikonfirmasi, Jumat (10/5/2019).

Arief mengatakan, pihaknya tak keberatan jika Demokrat keluar dari koalisi Adil Makmur.

Menurutnya, selama ini Demokrat tak memiliki pengaruh dalam upaya pemenangan Prabowo-Sandi di Pilpres.

Justru, kata Arief, masuknya Demokrat dalam koalisi malah membuat suara paslon 02, menurun.

"Monggo keluar aja deh, wong nggak ada pengaruhnya menghasilkan suara Prabowo-Sandi kok selama ini. Malah menurunkan suara lo," ucap Arief Puyono.

Ungkit Kasus Hambalang

Arief Puyono  juga menduga sikap Demokrat yang 'mencla- mencle' itu lantaran sudah mendapat jaminan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Yakni, salah satunya diduga terkait kasus megaproyek Hambalang.

"Dan saya tahu kok kenapa kayak undur-undur, maklum belum clear jaminan hukum dari Kangmas Joko Widodo bagi keluarga SBY yang diduga banyak terlibat kasus korupsi, kayak kasus korupsi proyek Hambalang," ujar Arief Poyuono.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan