Ani Yudhoyono Meninggal
Istana Kirim Tim Keprotokoleran Hingga Pesawat untuk Menjemput Jenazah Ani Yudhoyono
Istana langsung melakukan hal teknis yakni mengirim tim keprotokoleran hingga menyiapkan pesawat guna menjemput jenazah Ani Yudhoyono di Singapura.
Penulis:
Theresia Felisiani
Editor:
Adi Suhendi
Besan SBY, Hatta Rajasa mengatakan jenazah Ani Yudhoyono terlebih dahulu disemayamkan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura.
Selanjutnya, Minggu (2/5/2019) pukul 07.00 jenazah Ani Yudhoyono diterbangkan ke Jakarta, ke rumah duka, kediaman SBY di Cikeas.
Kemudian jenazah Ani akan dimakamkam di TMP Kalibata, Jakarta Selatan.
Baca: Pemerintah Berusaha Tekan Tingginya Angka Pemudik Motor
Hatta menambahkan Ani meninggal dunia pukul11.50 WIB dalam usia 67 tahun.
Ia meninggal dunia di National University Hospital, Singapura.
"Innalilahi wa inna ilayhi rojiun telah meninggal dunia Ibu Hajjah Kristiani Herrawati binti Sarwo Edhie Wibowo ( Ani Yudhoyono) pada pukul 11.50," kata Hatta.
Ditidurkan
Dikutip dari kompas.com, Dokter kepresidenan Mayor Jenderal TNI Terawan Agus Putranto menyebut, sebelum tutup usia, Kristiani Herawati atau Ani Yudhoyono tidak sadarkan diri.
“Dalam kondisi tidak sadar karena beliau sebelumnya memang ditidurkan,” ujar Terawan sebagaimana dikutip dari siaran Kompas TV, Sabtu (1/6/2019).
Terawan menjelaskan, tim dokter terpaksa memberikan obat tidur kepada Ani. Sebab, Ani sempat mengalami gagal nafas sehingga tim dokter perlu memasang alat bantu pernapasan atau respirator.
“Sejak kemarin (Kamis 31 Mei 2019) pakai respirator. Sudah berlangsung usaha untuk mensupport beliau. Upaya maksimal tidak membawa hasil karena kehendak Yang Maha Kuasa untuk Ibu,” ujar dia.
Terawan sekaligus mengklarifikasi bahwa penurunan kondisi kesehatan Ani semenjak Kamis kemarin, bukan disebabkan oleh faktor lain, semisal dampak kemoterapi atau lainnya.
Baca: Cara Mudah Mendapatkan Filter Instagram Flaying Face yang sedang Hits, Buruan Coba!
Baca: Jokowi Ucapkan Belasungkawa atas Meninggalnya Ani Yudhoyono: Seorang Ibu Negara dan Istri yang Setia
Terawan menegaskan, kepergian Ani disebabkan perjalanan penyakit kanker darah.
“Kemarin memang kondisinya membaik. Tapi tiba-tiba beliau mengalami kemunduran dan itu bukan dari apa-apa, memang dari perjalanan penyakitnya sendiri,” ujar Terawan.

Kini, jenazah Ani masih berada di ruang ICU. Tim dokter masih melakukan pelepasan peralatan medis yang sebelumnya melekat di tubuh almarhumah.