Pilpres 2019
Dosen Asal Solo yang Sebarkan Hoax 'Server KPU Disetting' Sering Pindah-pindah Selama Buron
Setelah dua bulan menjadi buron WN ditangkap anggota Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.
Editor:
Hasanudin Aco
WN menyebarkan hoax soal server KPU RI sudah disetting, di rumah mantan bupati Serang, Ahmad Taufik Nuriman pada 27 Maret 2019 pukul 14.00 WIB.
Rumah ATN di Jalan Jagarahayu, Serang, rutin untuk rapat koordinasi kemenangan relawan salah satu pasangan calon Pilpres 2019 untuk Banten.
Turut hadir dalam rapat-rapat itu ketua-ketua koordinator wilayah pemenangan.
WN menyampaikan KPU RI saat ini hanya menduplikasi banyak data. Server KPU yang tujuh lapis pengamanannya, salah satunya bocor.
"Salah satu paslon sudah membuat angka 57% dan Prabowo sudah menang di angka 68% hal tersebut sudah kami petakan di 33 provinsi," terang Rickynaldo menurut pengakuan WN.
Hasil pemeriksaan, WN mengakui narasi di video tersebut tidak didukung bukti.
Ia hanya menemukan informasi tersebut dari medsos.
Selama dua bulan buron, WN hidup berpindah-pindah Jakarta-Solo.
Tesangka kembali ke Solo pada 28 April 2019 karena memang rumahnya di Solo.
WN sebagai magister ilmu komputer dan memang memberikan mata kuliah IT menyebarkan hoax agar dianggap hebat.
Tersangka juga berharap dapat diajak bergabung sebagai salah satu anggota tim IT salah satu pasangan calon.
"Motif yang bersangkutan ini supaya yang bersangkutan ini mendapat pengakuan dalam rangka kredibilitasnya sebagai salah satu tenaga ahli komputer."
"Artinya yang bersangkutan ini ingin memperoleh pengakuan di pihak salah satu pasangan calon bahwa yang bersangkutan ini sebagai tenaga ahli di bidang IT," ucap dia.
Penyidik menyita 1 handphone Blackberry 9850, 1 handphone Nokia, 1 handphone ASUS, 1 sim card Telkomsel, 1 sim card XL, 1 KTP dan 2 kartu ATM Bank Mandiri.
Soal ATM, polisi akan meminta print out transaksinya ke pihak bank untuk mengetahui adakah aliran-aliran dana yang masuk maupun keluar dari ATM tersebut