Rabu, 29 Oktober 2025

Kabinet Jokowi

Daftar Nama-nama Calon Menteri Beredar Lagi, Muncul Banyak Nama Baru, Ini Penjelasan TKN

Beredar sebuah pesan berantai menginformasikan daftar calon menteri Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf untuk periode 2019-2024.

TRIBUNNEWS/HERUDIN
Para menteri mengikuti sidang kabinet paripurna pasca perombakan Kabinet Kerja Jilid II di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (27/7/2016). Sidang Kabinet Paripurna tersebut membahas soal Pagu Anggaran dan RAPBN tahun 2017 serta isu-isu strategis lainnya seperti terorisme, penculikan WNI di Filipina dan pemberantasan narkoba. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Saat dikonfirmasi, Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ahmad Rofiq tegas membantah hal tersebut.

"Hoax! Sampai sekarang memang berseliweran nama-nama yang diprediksi masuk dalam kabinet jilid II. Saya melihatnya ini sih sebagai "rame-rame" saja. Tapi sekali lagi bisa dipastikan saat ini informasi tersebut hoax," katanya kepada Tribunnews.com.

Jusuf Kalla Dukung Jokowi Pilih Menteri yang Berani Ambil Keputusan

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan dirinya Jokowi memilih menteri yang berani dalam mengambil keputusan.

Baca: Bukan Karena Dicegah, Ini yang Membuat Habib Rizieq Tak Bisa Pulang ke Indonesia Menurut Pakar

Menurut Jusuf Kalla sebagai pembantu presiden para menteri kelak diharapkan dapat menangkap dan mengatasi permasalahan dengan efektif dan efisien.

"Kalau mengulur-ngulur atau tidak cepat mengeksekusi lambat perkembangan pertumbuhan kita. Ekonomi, politik, dan sosial. Maka presiden lebih menekankan menteri yang berani mengeksekusi," ujar Jusuf Kalla di kantor Wapres RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2019).

Baca: Jadi Tersangka KDRT karena Laporan Suami, Nikita Mirzani Tantang Dipo Latief Bertarung Tinju

Mantan politikus senior Golkar ini bealasan, menteri dengan kriteria pemberani dapat mewujudkan Visi Indonesia.

"Pada dasarnya menteri itu mengambil keputusan, mengeksekusi keputusan dari program yang ada sesuai bidangnya. Sehingga harus orang yang punya ketegasan pikiran dan tindakan," ungkap dia.

Presiden terpilih Joko Widodo menegaskan, akan memilih sosok pemberani dalam membantu pemerintahnnya.

Hal itu ia sampaikannya saat pidato dihadapan pendukungnya di SICC, Jawa Barat, pada Minggu malam 14 Juli 2019.

Menurut Jokowi, sosok menteri yang berani dibutuhkan, salah satunya agar reformasi birokrasi dapat diimplementasikan, sesuai harapan.

Wajar minta jatah

Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai wajar jika sejumlah partai politik meminta jatah dalam kabinet mendatang.

Ia beralasan, berbagi kekuasaan merupakan tujuan dalam politik.

"Itu rumusan politik dimana pun. Jadi memang tujuannya ikut pemilu, capek-capek berkampanye, itu untuk mendapat kekuasaan. Itu wajar-wajar saja partai mencoba untuk mendapatkan kursi pemerintah kabinet yang baik. Itu wajar-wajar saja," ujar dia yang ditemui di kantor wapres RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, pada Selasa (16/7/2019).

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved