6 Fakta Pria Asal Blora Jalan Kaki Yogya-Jakarta: Gantikan Nazar Amien Rais, Cuma Bawa Rp 50 Ribu
Enam fakta soal pria asal Blora jalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta untuk temui Jokowi. Gantikan nazar Amien Rais hingga cuma bawa uang Rp 50 ribu.
Penulis:
Sri Juliati
Editor:
Daryono
Inilah enam fakta soal pria asal Blora yang jalan kaki dari Yogyakarta menuju Jakarta untuk temui Jokowi. Gantikan nazar Amien Rais hingga cuma bawa uang Rp 50 ribu.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria asal Blora, Jawa Tengah, Lilik Yuliantoro melakukan aksi jalan kaki dari Yogyakarta menuju Jakarta, Senin (22/7/2019).
Lilik rela menempuh perjalanan sejauh lebih dari 519 Km itu untuk menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara.
Aksi tersebut dilakukan Lilik untuk menggantikan nazar yang pernah dibuat Amien Rais.
Diketahui, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) itu pernah bernazar akan jalan kaki bila Jokowi terpilih jadi Presiden RI.
Baca: Amien Rais Minta Jokowi Berikan Jatah 45% Kursi Kekuasaan ke Kubu Prabowo
Baca: Beda Tanggapan Soal Rekonsiliasi, Amien Rais Singgung Pembagian 55:45, Zulkifli: Enggak Pakai Syarat
Berikut sejumlah fakta yang Tribunnews.com rangkum dari Kompas.com dan Tribun Jogja soal aksi jalan kaki Lilik Yuliantoro:
1. Gantikan Amien Rais

Amien Rais pernah bernazar akan jalan kaki dari Yogyakarta menuju Jakarta bila Jokowi jadi presiden pada Pilpres 2014.
Sayangnya, hingga Pilpres 2019, nazar tersebut belum dilakukan mantan Ketua MPR.
Berangkat dari hal tersebut, Lilik sukarela menggantikan janji Amien Rais dan meminta pria 75 tahun itu di rumah.
"Menggantikan Amien Rais. Nazarnya sempat diucapkan jika Pak Jokowi terpilih menjadi Presiden lagi."
"Bapak Amien Rais sudah tua, untuk itu saya terketuk hati untuk menggantikan nazarnya beliau."
"Lebih baik bapak Amien Rais di rumah, biar yang muda yang melanjutkan generasi bangsa," ungkap Lilik.
Diungkapkan Lilik, tujuan menggantikan Amien Rais karena nazar tersebut belum juga dilaksanakan.
Sehingga, dirinya berinisiatif mengantikan agar tidak ada bully-an lagi dari masyarakat.