KH Maimoen Zubair Meninggal Dunia
Pesan-pesan Terakhir Mbah Moen Sesaat Sebelum Wafat di Makkah
Bahkan kami diajak makan malam bersama dengan menu nasi kebuli di tempatnya menginap.
Editor:
Hasanudin Aco
Masih tentang Keindonesiaan, beliau mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Politik lima tahunan jangan menjadi alasan untuk terpecah belah.
Jokowi terpilih sebagai Presiden merupakan takdir Allah SWT melalui pemilu yang konstitusional.
Beliau juga bercerita meskipun menjadi pendukung Jokowi tapi tidak memusuhi Prabowo.
Mbah Moen juga bercerita bahwa guru ngaji Jokowi adalah santri beliau.
Bahkan, saat Jokowi berkunjung ke Ponpes Al Anwar Sarang, Jokowi juga sempat diminta menjadi Imam Sholat.
"Waktu itu sholat Maghrib saya yang jadi imam, lalu sholat Isya Jokowi yang jadi Imam. Setelah Fatihah, Pak Jokowi membaca was syamsi. Ini kalau tidak pernah ngaji mana bisa baca surat tersebut" kenang Mbah Moen.
Terakhir tentang PPP.
Beliau begitu antusias ketika mendengar PPP di Madura khususnya Pamekasan sangat signifikan dan beliau jg sumringah ketika mengetahui perolehan suara saya pribadi masuk 10 besar nasional dari semua partai.
Beberapa kali beliau memanggil saya kyai madura. - Sebutan yang sebetulnya belum pantas buat saya -.
"Kyai Madura, saya bangga PPP masih besar di sana bahkan di Pamekasan menang. Saya ini msih ada darah Madura dari Klampis Bangkalan. Jadi teruslah berjuang di PPP ya, jaga dan selamatkan partai ini," pesan beliau berkali-kali.
Saya pun kaget dan tidak menyangka ada rahasia Ilahi beliau berkali-kali pesan tentang PPP.
Dengan perolehan 19 kursi DPR beliau berpesan agar pengurus di semua tingkatan introspeksi diri.
PPP harus tetap memegang prinsip amar ma'ruf Nahi Mungkar.
PPP harus menjadikan contoh bagi yang lain sebagai partai berazaskan Islam.
Terakhir sebelum pamit yang kesekian kalinya, beliau berpesan berpegang teguhlah pada ajaran Islam dan patuh serta tunduk pada hukum negara kesatuan republik Indonesia (Undang-Undang).