Wakil Ketua Umum Gerindra: Prabowo Banting Stir Buat Penumpang Gelap Gigit Jari
Menurut Sufmi Dasco Ahmad, Prabowo Subianto bisa meninggalkan penumpang gelap tersebut dan membuat kelompok-kelompok tersebut gigit jari.
Penulis:
Theresia Felisiani
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengamini ada "penumpang gelap" dalam kubu Prabowo-Sandiaga Uno ketika Pilpres 2019.
Menurut Sufmi Dasco Ahmad, Prabowo Subianto bisa meninggalkan penumpang gelap tersebut dan membuat kelompok-kelompok tersebut gigit jari.
Dengan tegas, Sufmi Dasco Ahmad menyatakan penumpang gelap tersebut mencoba memanfaatkan Prabowo Subianto demi kepentingan mereka.
Baca: Abdul Lahab Tewas, Polisi Belum Tutup Perkaranya, Kini Giliran Buru Komplotannya
Baca: Bamsoet Pesan Retribusi Kekuasaan Dibicarakan Baik-baik
Baca: Bau Busuk Mayat Vera Oktaria yang Dimutilasi Prada DP Semula Dikira Bau Sampah
"Soal penumpang gelap, bukan karena kita singkirkan. Prabowo jenderal perang Bos. Dia bilang sama kita, kalau diadu terus, terus dikorbankan, saya akan ambil tindakan tidak terduga. Dia banting stir, dan orang-orang itu gigit cari," tutur Sufmi Dasco Ahmad, Jumat (9/8/2019) di Hotel Ashley, Jakarta Pusat.
Sayangnya Sufmi Dasco Ahmad enggan menjelaskan siapa penumpang gelap yang dia maksud.
Tindakan Prabowo Subianto yang melarang pendukungnya berdemo di Mahkamah Konstitusi (MK) ketika sidang sengketa Pilpres 2019 sudah membuat penumpang gelap gigit jari.
"Pertama itu di MK. Tidak disangka dan diduga, Prabowo umumkan ke pendukungnya tidak melakukan demo dan tidak ke MK supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Ini sudah diluar banyak dugaan orang," paparnya.
Baca: Fakta Metha Yunatria Istri Uki Noah, Jasa Besar Ariel hingga Memilih Jalan Hijrah
"Sesudah di MK, masih ada yang ngomong sama Pak Prabowo. Pak kalau mau rakyat marah, ulama dan emak-emak disuruh ke depan biar jadi korban. Prabowo pikir, emang gue bodoh. Kan kasihan emak-emak serta ulama mau dikorbankan," tutur Sufmi Dasco Ahmad lagi.
Terakhir Prabowo banting stir lagi dengan menghadiri pertemuan dengan Presiden Jokowi di Stasiun MRT Lebak Bulus.
Ini semakin membuat para penumpang gelap makin gigit jari.
Membaca kehadiran Prabowo di Kongres PDIP
- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi tamu spesial dalam Kongres V PDIP, di Bali, Kamis (8/8/2019).
Riuh tepuk tangan peserta kongres langsung membahana saat Prabowo tiba di lokasi kongres pasa Kamis siang.
Setibanya di arena kongres, Prabowo pun mendapatkan tempat duduk yang spesial.
Ia duduk sederet bersama Megawati, Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan Wapres terpilih Maruf Amin.
Tempat duduk Prabowo dikatakan spesial karena ketua-ketua umum partai lainnya yang juga hadir mendapat tempat duduk yang terpisah.
Belum lagi sapaan khusus Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri kepada Prabowo dalam pidato pembukaan Kongres V.
Baca: Jawaban Menteri Susi saat Ditanya Mau atau Tidak Punya Mantu Gading Marten
Pun saat Megawati bercerita dibuat repot, saat Prabowo memindahka Posko pemenangannya ke Jawa Tengah saat Kampanye pilpres 2019 lalu.
Serta terkait pertemuannya dengan Prabowo di Jalan Teuku Umar, Jakarta beberapa waktu lalu.
Prabowo pun diundang secara khusus oleh Megawati ketika keduanya bersua di kediaman Megawati akhir Juli 2019 lalu.
Selain juga bisa dilihat keakraban Jokowi kepada Prabowo dengan menyebut sebagai sahabat.
Ini semua menurut Hendri Satrio menjukkan tanda pasti Prabowo dengan Gerindra akan bergabung ke pemerintahan Jokowi-Maruf Amin dalam periode 2019-2024 mendatang.
"Jadi memang pak Prabowo mendapat tempat spesial dalam Kongres PDIP. Itu berarti kehadiran Prabowo memastikan akan joint ke pemerintahan pak Jokowi-Maruf," ujar pendiri lembaga analisis politik KedaiKOPI ini kepada Tribunnews.com, Jumat (9/8/2019).
Baca: Kabar Terbaru Kasus Sekeluarga Tewas Terbakar Sambil Berpelukan di Teluk Gong
Keakbaran dan akan bergabungnya Gerindra ke pemerintahan ini menurut Hendri Satrio, tidak bisa dilepaskan dari agenda Pemilu 2024.
Dia melihat keakbaran, Megawati dengan Prabowo membawa gambaran akan kembali bersatunya PDIP dengan Gerindra seperti Pemilu 2009 lalu.
Saat itu PDIP dan Gerindra berkoalisi untuk mengusung Megawati dan Prabowo sebagai Capres dan Cawapres di pilpres 2009 lalu.
"Kalau Pak Prabowo bergabung ke pemerintahan itu hampir pasti Gerindra akan berkoalisi lagi dengan PDIP pada 2024," jelasnya.
Siapapun nanti Capres dan Cawapres yang akan diajukan, PDIP dan Gerindra akan mengulang kemesraannya di 2009 lalu.
"Ini Batu Tulis yang diundur dari 2014 ke 2024. Siapapun nanti akan diusung, Gerindra akan berkoalisi dengan PDIP," dia memprediksi.
Baca: Buru Pelaku Begal Payudara di Bintaro, Polisi Bentuk Tim Khusus
Kursi Spesial
Selama menghadiri acara pembukaan Kongres V PDIP, Prabowo diberikan tempat duduk spesial.
Begitu memasuki ruangan kongres, Prabowo langsung dipersilakan duduk di barisan depan.
Baca: Kehadiran Prabowo di Kongres PDIP, Sinyal Baik Dalam Politik Kita
Tidak lama kemudian, Megawati, Presiden Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Wakil Presiden Terpilih Maruf Amin tiba di ruang kongres.
Mereka menempati kursi satu deret dengan Prabowo.
Kursi untuk Prabowo itu memang spesial karena ketua-ketua umum partai lainnya, semisal Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh duduk di deretan kursi yang berbeda.
Salam Hormat ke Megawati

Prabowo sontak bangkit dari tempat duduknya.
Tangan kanan dengan jari rapat melayang ke sisi kanan keningnya.
Ia memberikan salam hormat kepada Megawati yang sedang berpidato di atas panggung.
Senyum juga menyeringai di wajahnya.
Prabowo berlaku demikian ketika pidato Megawati menyentuh persoalan semasa kampanye Pilpres 2019.
Megawati bercerita mengenai keputusan tim sukses Prabowo-Sandiaga memindahkan posko pemenangan ke Jawa Tengah, lumbung suara PDI Perjuangan.
Namun nyatanya Prabowo-Sandiaga tetap kalah suara di provinsi tersebut.
Megawati mengklaim, hal itu disebabkan instruksinya kepada kader se-Jawa Tengah untuk bekerja secara optimal. Ia pun melontarkan kelakar, "Makanya kalau nanti (pemilu), dekat-dekat dengan saya ya".
Salam hormat Prabowo itu kemudian dibalas tawa Megawati sembari sedikit membungkukkan badan. Momen itu disambut sorak sorai dan tepuk tangan dari seluruh kader PDI-P yang hadir.
Prabowo mengaku kena banyak 'pukul'
Nama Prabowo beberapa kali disinggung, baik oleh Megawati maupun oleh Jokowi selama pidato.
Nadanya, tentu kelakar semata, meskipun masih berbau rivalitas politik selama Pemilu 2019.
Baca: Dahnil: Bagi Prabowo, Oposisi atau Koalisi Sama Saja
Ketika meninggalkan lokasi acara, Prabowo mengatakan, seluruh guyonan yang melibatkan dirinya itu merupakan pukulan bagi dirinya.
Mulanya, Prabowo sudah berada di dalam mobil.
Ia kemudian turun sebentar untuk berpamitan dengan Megawati yang ia lihat baru keluar dari gedung lokasi kongres.
"Bu, saya duluan ya. Terima kasih," kata Prabowo berpamitan dengan Megawati di lokasi, dikutip dari TribunManado.co.id.
Setelah berpamitan, putri Megawati, Puan Maharani yang berada di situ, langsung mengeluarkan ponsel genggamnya dan melakukan swafoto.
"cekrek".
Sebelum masuk ke dalam mobilnya kembali, Prabowo mengatakan,
"saya sudah kena banyak pukul," dengan diiringi tawa.
Mega dan sejumlah tokoh yang berada di dalam lingkaran itu ikut tertawa.