Rabu, 20 Agustus 2025

Jokowi Yakin Masyarakat dan Pasar Menanti Pengumuman Susunan Kabinet Baru Pemerintahannya

Presiden Jokowi meyakini saat ini baik masyarakat maupun pasar sedang menanti pengumuman kabinet baru pemerintahan periode keduanya.

Editor: Adi Suhendi
TribunSolo.com/TribunSolo.com
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. dan cucunya, Jan Ethes, saat tiba di Rumah Makan Ayam Goreng Mbah Karto Tembel , Sukoharjo, Minggu (28/7/2019) Jokowi mengaku mempersilahkan siapa saja yang ingin bertemu dengannya, Dan menilai hubungannya dengan SBY maupun partai Demokrat berjalan dengan sangat baik. (TribunSolo.com) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Jokowi meyakini saat ini baik masyarakat maupun pasar sedang menanti pengumuman kabinet baru pemerintahan periode keduanya.

"Kalau kita lihat masyarakat menunggu, pasar juga menanti. Sehingga sebetulnya, semakin cepat diumukan semakin baik," ujar Jokowi usai menghadiri upacara Peringatan HUT ke-58 Pramuka, di Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (14/8/2019).

Saat ini, Jokowi mengaku masih menunggu momentum yang tepat untuk mengumumkan susunan kabinet barunya.

Baca: Kembali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Gunakan Teh Kotak untuk Konsumsi Sabu

Baca: Di Jepang Ada Pendeta Buddha dari Robot Bisa Berkhotbah dan Berdoa

Baca: Penyelundup Barang Impor Ilegal Asal China Telah Beraksi 8 Tahun, Rugikan Negara Rp 6,4 Triliun

"Ya kita melihat momentumnya, melihat mendesak atau tidak mendesak kebutuhan itu, kita lihat lah," tutur Jokowi.

Jokowi menjelaskan ‎komposisi kabinet baru nantinya terdiri 45 persen dari partai politik dan 55 persen dari profesional.

Dia juga tidak menampik ada anak muda, setengah muda, setengah tua, dalam komposisi kabinet barunya.

Baca: Curi Perhatian, Inilah Foto Perut Buncit Puput Nastiti Devi Saat Foto Bersama BTP

Terakhir, mantan Wali Kota Solo ini menambahkan bakal ada ‎perubahan nomenklatur kementerian dalam kabinet barunya.

Menurut Jokowi, nantinya terdapat kementerian yang dilebur menjadi satu maupun muncul kementerian-kementerian baru.

"Nanti kalau sudah waktunya tahu semuanya. Jangan nebak-nebak," imbuhnya.

Sinyal di bulan oktober

Presiden Joko Widodo mengatakan, penyusunan nama-nama menteri untuk kabinet periode keduanya sudah selesai. Pengumuman soal kabinet akan diumumkan secepatnya.

"Bisa Agustus, atau bisa juga Oktober saat pelantikan," katanya di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (14/8/2019), dalam pertemuan dan makan siang dengan sejumlah pimpinan redaksi media massa.

Jokowi mengungkapkan hal itu dalam suasana yang ringan, penuh canda, rileks, dan terbuka.

Tak hanya itu, ia juga mengungkap ada calon menteri yang usianya di bawah 35 tahun, bahkan di bawah 30 tahun.

Ketika ditanya apakah menteri tersebut berasal dari start up, Jokowi hanya tersenyum. Ia tidak mengiyakan, tapi tidak juga menampik.

Jokowi menceritakan, ketika menyaring calon-calon menteri usia muda ini, banyak sekali nama yang masuk.

Baca: Usai Heboh Tanaman Bajakah untuk Obat Kanker, Pemerintah Diminta Amankan Habitatnya

"Tetapi saya mempertimbangkan kemampuan manajerialnya. Ada yang sangat percaya diri, tapi lemah manajerialnya," ujarnya.

Jokowi melanjutkan, menteri usia muda ini akan duduk di kementerian yang lama, bukan yang baru. "Makanya dibutuhkan manajerial yang kuat," katanya.

Kementerian Baru

Baca: Enzo Allie Raih Skor Tinggi Usai Jalani Tes Tambahan, TNI AD Pilih Pertahankan Jadi Catar Akmil

Jokowi juga bakal menambah kementerian untuk kabinet keduanya, yaitu Kementerian Digital dan Ekonomi Kreatif serta Kabinet Investasi.

"Kita melihat perkembangan dunia yang begitu cepat dan pemerintah ingin merespon itu secara cepat maka ada kementerian-kementerian baru," kata Jokowi.

Baca: Diujicoba Pada Tikus yang Terpapar Sel Kanker, Peneliti Ini Kaget dengan Khasiat Kayu Bajakah

Jokowi menambahkan, presiden memiliki kewenangan untuk membentuk kabinet dan kementerian kecuali yang diatur undang-undang. Kementerian yang tidak bisa ditiadakan itu adalah Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

"Selebihnya bisa diatur dengan perpres," ujar Jokowi. Lebih lanjut ia mengatakan, Kemenlu akan diikutsertakan perannya terkait dengan ekspor.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan