Rabu, 10 September 2025

Rusuh di Papua

Sandiaga Uno Sebut Papua Belum Merdeka secara Ekonomi Meski Banyak Proyek Infrastruktur

“Saudara kita di Papua dibanjiri infrastruktur dan banyak proyek investasi tapi belum mampu menyelesaikan persoalan hakiki," katanya

Penulis: Rizal Bomantama
Rizal Bomantama/Tribunnews.com
Mantan Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno dalam diskusi yang digelar PAN di Gedung Joeang, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2019). 

Mantan Panglima TNI itu pun melihat gejolak yang terjadi di Papua dan Papua Barat pada saat ini, turut dimanfaatkan oleh dua kelompok tersebut untuk memanfaatkan situasi.

Baca: Personel Duo Semangka Mengaku Pernah Ditawar Rp 350 Juta untuk Cinta Satu Malam

"Ada kelompok-kelompok yang memanfaatkan situasi itu. Jelas itu siapa mereka. Dia bermain di situasi yang terjadi tapi Alhamdulillah dengan penuh kesadaran masyarakat ternyata tidak masuk dalam skenario mereka," pungkas Moeldoko

Jokowi diminta cari kambing hitam

Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta untuk tidak mencari 'kambing hitam' terkait dugaan adanya penumpang gelap yang menciptakan insiden berujung rusuh di Papua.

Meskipun Juru bicara Front Rakyat Indonesia-West Papua (FRI-WP) Surya Anta mengatakan memang ada  kemungkinan penumpang gelap dalam insiden di Papua.

Namun, menurut dia, Jokowi tidak seharusnya mencari 'kambing hitam' dalam insiden itu.

Yang utama perlu diusut, kata Surya, adalah para pelaku dalam kasus dugaan persekusi dan rasisme saat pengepungan di asrama mahasiswa Papua, Surabaya, Jawa Timur pada 16 Agustus 2019.

"Ya, mungkin itu (penumpang gelap) ada. Tetapi yang harus difokuskan oleh Jokowi adalah, kenapa ada tindakan rasialisme dari aparat? Jokowi stop mencari kambing hitam," ujar Surya di Jakarta Pusat kepada Tribunnews, Kamis (22/8/2019).

Insiden Papua, menurut Surya, tidak akan selesai dengan cara memblokir internet, dan mengirim pasukan dengan jumlah banyak.

"Di situ akan memperuncing masalah," kata Surya.

"Masalah ini hanya bisa selesai ketika para pelaku, terutama aparat TNI, Satpol PP, dan ormas-ormas itu ditangkap. Kemudian ada sanksi kepada pejabat-pejabat yang membiarkan," imbuh Surya.

Jokowi minta pelaku rasisme ditindak tegas

 Dalam keterangan persnya terkait situasi keamanan Papua di Istana Kepresidenan Bogor, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk menindak tegas pelaku diskriminasi ras dan etnis.

“Saya juga telah memerintahkan kepada Kapolri untuk menindak secara hukum tindakan diskriminasi ras dan etnis yang rasis secara tegas. Ini tolong digarisbawahi,” ujar Presiden Jokowi seperti dilansir dari laman setpres.setneg.go.id, Kamis (22/8/2019).

Baca: Pekan Depan, Jokowi Undang Tokoh Agama Hingga Tokoh Adat Papua Bertemu di Istana

Saat memberikan keterangan pers, Jokowi didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan