Kamis, 11 September 2025

Ketika Wakil Ketua KPK Saut Situmorang Spontan Iringi Dongeng dengan Alat Tiup

Saut mengenakan kaus warna kuning bertuliskan Berani Jujur Hebat yang merupakan seragam dari panitia penyelenggara kegiatan tersebut.

Vincentius Jyestha/Tribunnews.com
Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang, dengan alat tiupnya sedang menyimak dongeng Buaya dan Gajah yang diceritakan pendongeng kepada anak-anak, dalam kegiatan 'Jelajah Dongeng Antikorupsi' di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi, Jl. HR Rasuna Said Kav C1, Jakarta Selatan, Sabtu (24/8/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turut serta dalam kegiatan 'Jelajah Dongeng Antikorupsi' di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi, Jl. HR Rasuna Said Kav C1, Jakarta Selatan, Sabtu (24/8).

Pantauan Tribunnews.com, Saut mengenakan kaus warna kuning bertuliskan 'Berani Jujur Hebat' yang merupakan seragam dari panitia penyelenggara kegiatan tersebut.

Tampilannya dilengkapi dengan sebuah bandana atau ikat kepala dengan motif kotak warna hitam dan putih.

Ketika ia tiba, seorang panitia perempuan tengah mendongeng sebuah cerita kepada para anak-anak yang duduk di lantai menghadap ke arah panggung.

Para orang tua anak-anak itu pun turut menyimak dongeng yang menceritakan seekor buaya dan gajah tersebut.

Anak-anak nampak terhibur dengan dongeng yang diceritakan dengan diiringi gitar oleh sang pendongeng. Mereka terlihat bersemangat menirukan suara-suara yang diperdengarkan oleh pendongeng.

Ketika itulah, Saut spontan mendatangi panggung, duduk agak sedikit di kanan panggung sambil memegang alat tiup elektronik.

Baca: Bukti Cinta dari Penggemar, Nama V BTS Bakal Tercetak di Planet Mars Bersama Jungkook dan RM

Baca: Kemendagri: Jangan Pilih Daerah Otonom Jadi Ibu Kota Baru

Baca: Seminggu Menikah dengan Roger Danuarta, Cut Meyriska Jatuh Sakit Usai Sibuk Urus Pesta Pernikahan

Baca: Pembunuhan Ipung Salon Lubuklinggau: Pak RT Sempat Lihat Ipung Bersama 2 Orang, Saya Tak Kenal

Tak jelas memang alat tiup jenis apa yang dibawa oleh Saut. Namun penampakannya dan caranya dimainkan sedikit mirip suling.

Saat pendongeng menceritakan gajah yang tengah bersuara, Saut membunyikan alat tiupnya membuat suara gajah. Bahkan pria tersebut juga mengiringi dongeng dengan backsound seperti ketika gajah berjalan dan sebagainya.

Aksi spontan Saut pun mendapat applause dari para peserta dan panitia penyelenggara sendiri dalam acara tersebut.

Sebelumnya diberitakan, KPK bersama komunitas mendongeng membuka kelas mendongeng untuk masyarakat umum, komunitas dan guru-guru pengampu mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).

Pantauan Tribunnews.com, kegiatan bertajuk 'Jelajah Dongeng Antikorupsi' ini diselenggarakan di Gedung Pusat Edukasi

Acara sudah dimulai sejak pukul 09.00 WIB dan akan berakhir pada pukul 15.00 WIB.

"Kegiatan ini merupakan bagian dari sosialisasi dan kampanye literasi antikorupsi. Melalui kegiatan ini KPK ingin meningkatkan partisipasi masyarakat sipil dalam upaya pencegahan korupsi melalui kegiatan mendongeng," ujar juru bicara KPK, Febri Diansyah, Sabtu (24/8/2019).

Ia menjelaskan bahwa dongeng dipilih KPK sebagai medium penyampai pesan antikorupsi, karena banyak contoh kearifan lokal yang dikandung dalam dongeng dan menjadi pembelajaran turun temurun antar generasi.

Salah satunya, kata dia cerita rakyat Aceh berjudul 'Smong Simeuleu' yang berisi peringatan tsunami. Dalam dongeng cerita rakyat ini, dijelaskan bagaimana tanda-tanda tsunami akan terjadi dan apa yang harus dilakukan warga.

Berangkat dari bencana tsunami pada 1907 yang dialami masyarakat Simeuleu, melalui adat tutur, kearifan lokal dan cerita turun temurun, smong menjadi pelajaran hidup bagi masyarakat Simeuleu.

Dalam cerita tersebut dituturkan bagaimana warga diminta untuk bergegas ke tempat yang lebih tinggi dan meninggalkan rumah serta harta benda setelah terjadi gempa bumi yang diikuti dengan surutnya air laut sebagai pertanda tsunami akan datang. Sehingga, ketika terjadi tsunami pada 2004, masyarakat Simeuleu lebih siap dan jumlah korban jiwa sangat sedikit.

"Jika satu cerita rakyat bisa menyelamatkan banyak nyawa dari tsunami, KPK berharap melalui dongeng-dongeng antikorupsi yang mengajarkan tentang nilai-nilai integritas yang disampaikan kepada anak-anak hari ini, dapat menyelamatkan bangsa Indonesia di masa depan menjadi bangsa yang lebih baik dan berintegritas," kata dia.

Adapun para peserta akan diajak belajar mendongeng dengan mengikuti workshop pada sesi pertama. Peserta akan dibekali dengan teknik dan kemampuan dasar mendongeng untuk berbagai jenjang pendidikan dengan konten terkait antikorupsi.

Kemudian, dilanjutkan dengan storytelling circle dan pagelaran yang memberikan kesempatan kepada peserta untuk mempraktikkan langsung mendongeng di atas panggung di hadapan masyarakat dan anak-anak.

"Ada tiga kelas paralel, termasuk kelas mendongeng anak, milenial, dan guru," tandasnya.

Kegiatan ini merupakan kolaborasi KPK dengan beberapa komunitas, yakni Tim Rumah Dongeng Mentari, Fun Garden of Literacy, #ObatManjur, dan penyuluh antikorupsi dari ketiga kota tempat penyelenggaraan acara.

Setelah Jakarta, kegiatan ini juga akan diselenggarakan di 2 kota lainnya, yakni Bandung (25/8) dan Yogyakarta (15/9). Yogyakarta akan menjadi kota penutup yang rencananya akan menghadirkan hingga 1.500 peserta.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan