BJ Habibie Meninggal Dunia
Eks Ajudan Ungkap BJ Habibie Hendak Diracun hingga Ia Tidur di Kolong Ranjang Demi Jaga Habibie
Eks ajudan Habibie, TB Hasanuddin cerita, Habibie diisukan hendak diracun hingga dirinya harus tidur di kolong ranjang Habibie.
Penulis:
Sri Juliati
Editor:
Whiesa Daniswara
Tak tanggung-tanggung, TB Hasanuddin pun tidur dengan bersenjata lengkap.
"Saya tidur bersenjata lengkap dan pakaian training," katanya.
Baca: Pemakaman Habibie di TMP Kalibata: Orang Pertama Turunkan Jenazah hingga Dimakamkan di Samping Ainun
Baca: Ajudan Ungkap Momen BJ Habibie Minta Mobil Putar Balik Pulang demi Segelas Kopi: Ini Ibumu yang Buat
BJ Habibie pun mengetahui TB Hasanuddin yang tidur di kolong ranjangnya saat hendak ke toilet.
Ia pun meminta TB Hasanuddin pindah tempat tidur.
"Saat itu, Pak Habibie hendak ke toilet, mungkin lihat saya, 'sudah kamu tidurnya sebelah situ saja,'" ujar TB Hasanuddin menirukan ucapan Habibie.
Menurut TB Hasanuddin, saat itu, ia melihat raut wajah BJ Habibie yang tampak begitu tenang di tengah berbagai ancaman yang mendera sang Presiden.
"Saya melihat raut wajah beliau tenang saja, tidak terlihat ada sesuatu tekanan. Itu benar-benar saya kagumi," kata dia.
Baca: BJ Habibie Tinggalkan Warisan Mobil Langka yang Dikira UFO
Baca: Pesan Terakhir BJ Habibie Sebelum Tutup Usia, Arief Rachman: Didiklah Bangsa Ini Sebaik-baiknya
Peristiwa ini, lanjut TB Hasanuddin, terjadi beberapa waktu setelah pelantikan BJ Habibie sebagai Presiden RI.
Apalagi setelah pelantikan, terjadi demo di mana-mana dan muncul berbagai macam isu.
Sebagai orang melekat pada BJ Habibie, TB Hasanuddin mengaku tahu persis apa yang terjadi saat itu.
Apalagi sebagai ajudan, ia mencatat perkembangan yang terjadi setiap lima menit dalam sebuah buku.
Buku tersebut, aku TB Hasanuddin, masih tersimpan rapi.
Termasuk ada cerita khusus tentang kasus pencopotan Pangkostrad yang kala itu dijabat oleh Letjen Prabowo Subianto, yang juga menantu Soeharto.
"Mungkin dua jam, tiga jam, bisa habis cerita itu ya. Saya punya catatan tersendiri, sebagai ajudan tiap menit saya catat dan buku itu masih tersimpan dengan rapi."
"Fakta yang saya lihat langsung ada dalam buku catatan ajudan dan sekarang masih saya pegang," kata dia.