Revisi UU KPK
Massa Aksi Pro Revisi UU KPK Serukan Usir Agus Rahardjo dan Laode M Syarif sambil Bakar Ban
"Usir, usir, usir si Agus sekarang juga. Usir-usir, usir Laode, usir Laode sekarang juga," kata orator massa aksi
Penulis:
Reza Deni
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
Massa sempat terlibat kericuhan dengan petugas kepolisian saat sejumlah mahasiswa naik ke atas tembok lobby Gedung KPK.
Kericuhan mereda saat sejumlah polisi dan massa PMII sepakat untuk melanjukan aksi unjuk rasa.
Dalam tuntutannya, massa PMII mempertanyakan independensi KPK dalam menangani segala perkara korupsi.
Mereka meminta KPK tidak menetapkan tersangka korupsi secara politis.
"banyak kebijakan politis dalam putusan penetapan korupsi oleh KPK. Kita lawan selama masih objektif KPK," ucap orator aksi PMII.
Selain itu, mereka meminta kelompok 'taliban' ditubuh KPK agar bertanggungjawab karena telah menyebabkan lembaga antirasuah rusak.
Baca: Lima Siswa SD Tenggelam di Kota Baturaja, Satu Orang Tewas
"Kelompok taliban yang tidak bertanggung jawab yang hanya merusak KPK. Kami PMII ingin betul-betul membenahi dan memperkuat KPK sebagai lembaga independen," kata oratos aski.
Massa PMII secara tegas menyatakan tiga point terkait aksi antara lain:
1. Meminta KPK untuk tidak menjadi alat politik.
2. Percepat pelantikan pimpinan KPK terpilih.
3. Mendukung pengesahan UU KPK oleh DPR.
Sementara, hingga pukul 17.00 WIB, massa PMII terus berdatangan dari sejumlah wilayah di Jabodetabek.
Demo di DPR sempat ricuh

Massa yang mendukung Revisi UU KPK menggelar aksi di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, tepatnya Jalan Gatot Subroto arah Slipi, Jumat (20/9/2019).
Aksi tersebut merupakan aksi tandingan, sebab sebelumnya, massa yang menolak revisi UU KPK telah berkumpul di depan Gedung DPR untuk melakukan aksi.
Baca: Demo Berujung Ricuh di Depan Bawaslu, 29 Karyawan Sarinah Dihukum 4 Bulan 3 Hari Penjara