Selasa, 2 September 2025

Demo Tolak RUU KUHP dan KPK

Pelajar yang Diamankan Polisi Mengaku Dijanjikan Uang Rp 40 Ribu

Puluhan pelajar di Jakarta Utara dihalau polisi saat siap-siap berdemo karena dijanjikan akan dibayar Rp 40.000 oleh seseorang.

Tribunnews.com/ Lusius Genik
Massa pelajar merobohkan beton barrier yang sudah disiapkan polisi, Senin (30/9/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Puluhan pelajar di Jakarta Utara dihalau polisi saat siap-siap berdemo karena dijanjikan akan dibayar Rp 40.000 oleh seseorang.

Puluhan pelajar itu ditangkap polisi saat hendak demo menuju Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), di Mapolresta Metro Jakarta Utara, Senin (30/9/2019).

Pantauan Wartakota, sejak pukul 13.00 WIB hingga 15.00 WIB, puluhan pelajar diringkus aparat kepolisian dengan digiring menggunakan mobil truk.

Baca: Andi Gani dan Said Iqbal Minta Jokowi Tidak Naikkan Iuran BPJS Kesehatan Untuk Kelas lll

Baca: 20 Kabin Pesawat Terbersih di Dunia Versi Skytrax

Baca: Cerita Sahabat Uus saat Mendadak Ditinggal Pacar, Ternyata Gara-gara Dekat dengan Ayu Ting Ting

Pelajar tingkat SMK, SMA, SMP nampak tak berkutik.

Mereka menyatakan menyesal dengan melakukan aksi tersebut.

Para pelajar itu juga mengaku jika ikut berdemo ke DPR RI dijanjikan mendapatkan imbalan dari seseorang sebesar Rp. 40.000 saat nanti sudah berkumpul di lokasi demo.

Tak hanya itu selain pelajar, terdapat seorang satpam, nelayan hingga preman jalanan ditangkap yang menyamar menggunakan pakaian pelajar.

Mereka nampak diintogerasi dan dimintai data pribadi oleh aparat kepolisian.

Para pelajar yang ditangkap juga untuk segera menghubungi orangtuanya agar datang ke Mapolresta Metro Jakarta Utara.

Namun, ketika Wartakota menanyakan tujuan mereka sebagain besar tak tahu dan hanya ikut-ikutan saja dari ajakan teman-temannya.

Hingga berita ini ditulis, sejumlah pelajar yang ditangkap terus bertambah. Mereka digiring menggunakan mobil angkot hingga truk oleh petugas.

Seperti diketahui, hari ini atau satu hari jelang pelantikan anggota DPR terpilih, Senin (30/9/2019), aksi demonstrasi kembali dilakukan untuk menyampaikan sejumlah tuntutan.

Pelajar dari Depok

Puluhan pelajar di Depok diamankan

Puluhan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga sekolah Menengah Pertama (SMP) diamankan pihak kepolisian dari sejumlah tempat di Depok.

Para pelajar tersebut kemudian digiring polisi ke Mapolresta Depok.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, puluhan pelajar tersebut diamankan dari kawasan Jalan Margonda, Beji, Kota Depok, dan kawasan Jalan Dewi Sartika, Pancoran Mas.

Baca: Massa Gabungan Mahasiswa, Buruh, dan Petani Memasuki Halaman Gedung DPR

Baca: Janda Muda Anak 1 Pasrah Diperkosa 8 Pemuda di Semak-semak, Ini Kisahnya Lengkapnya

Baca: Polisi Tangani Terduga Perusuh Laksda Sony Santoso Bersama Pomal

Mereka diamankan, ketika berada di pinggir jalan raya hingga sedang menumpang mobil truk terbuka.

"Enggak tahu saya mah diajak doang ikut ke DPR katanya," ujar seorang pelajar ketika diamankan di Mapolresta Depok, Senin (30/9/2019).

Pantauan TribunJakarta.com, puluhan pelajar yang diamankan berasal dari beberapa sekolah di Kota Depok dan Bogor.

Bahkan, ada beberapa diantara mereka yang terlihat mengenakan pakaian bebas tanpa seragam dan atribut sekolahnya.

Saat ini, petuga kepolisian sedang mendata asa usul pelajar tersebut.

Massa gabungan

 Massa aksi yang tergabung dari elemen mahasiswa, buruh, dan petani telah memadati halaman gedung DPR/MPR RI Senayan, Jakarta Pusat, Senin (30/9/2019).

Menurut pantauan tribunnews.com, setelah berorasi di Halte JCC Senayan, massa aksi saat ini telah memasuki halaman gedung DPR.

Mereka menyatakan menolak pengesahan RKUHP, revisi UU KPK, dan UU pertanahan.

Sejumlah orator yang telah berorasi mengatakan, mereka hadir sebagai pengawal domokrasi. Mereka tidak ingin reformasi dikorupsi.

Baca: Polisi Tangani Terduga Perusuh Laksda Sony Santoso Bersama Pomal

"Para petani tidak memiliki lahan. Sementara asing boleh, apakah itu bentuk pengawalan terhadap rakyat?" Ujar seorang orator dari mobil komando.

Dalam barisan massa aksi, tampak juga sejumlah pelajar bergabung. Mereka mengaku, kehadiran massa pelajar merupakan bentuk penolakan terhadap UU yang bermasalah.

"Kita datang atas keinginan kami sendiri. Kita menolak UU bermasalah," ujar seorang pelajar dari dalam barisan massa demonstran.

Mendekati Gedung DPR

Massa dari kalangan pelajar di sekitaran Stasiun Palmerah, Jakarta pusat, mulai bergerak untuk mendekati kawasan DPR RI.

Massa yang terdiri dari kalangan pelajar ini mendekati barikade polisi dan meneriakkan mengenai pencabutan RKUHP.

Baca: Relawan Siap Amankan Pelantikan Jokowi-Maruf Amin

Pantauan Tribunnews, Senin (30/9/2019) barikade polisi berhasil menahan massa yang ingin menuju ke kawasan Gedung DPR RI.

Hingga saat ini massa masih tertahan di sekitar pintu perlintasan kereta api Stasiun Palmerah.

Polisi dengan seragam lengkap masih bersiaga, dan membentuk barikade untuk mengantisipasi massa peserta aksi bertindak anarkis.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan