Selasa, 26 Agustus 2025

Demo Tolak RUU KUHP dan KPK

Beda Generasi Old dengan Generasi Z Saat Demo

Meski banyak cap negatif disematkan kepada mereka, nyatanya mereka juga memiliki kepedulian terhadap negaranya.

Editor: Hasanudin Aco
Tribunlampung.co.id/Deni Saputra
Peserta aksi membawa poster bertuliskan kata-kata unik dalam demo di Tugu Adipura, Bandar Lampung, Senin (30/9/2019) 

Mereka juga mengalami tsunami informasi hingga mudah terjebak pada informasi kurang dalam atau tidak lengkap.

Karakter hiperkolektif generasi Phi, lanjut Faisal, sebenarnya mirip dengan karakter generasi Alfa, yaitu generasi para pendiri bangsa Indonesia yang masa remajanya berkisar antara tahun 1900-1930.

Kedua generasi ini sadar akan posisi mereka sebagai kelompok yang berperan mengubah bangsa dan sama-sama suka berkomunitas.

Jika generasi Alfa berkumpul berdasarkan kelompok etnis atau agama, maka generasi Phi berkumpul atas kesamaan minat atau hobi.

Kondisi hiperkolektif itulah yang membedakan generasi Z Indonesia dengan negara lain.

Media sosial dan internet di negara maju membuat generasi Z makin kehilangan privasi hingga makin individualis dan stres.

Sedangkan di Indonesia, internet justru makin merekatkan mereka dan membuat lebih bahagia.

“Namun, cara berpikir generasi Phi lebih mirip dengan Angkatan 1966 yang tidak sefilosofis generasi pendiri bangsa, namun mengutamakan pergerakan dan lebih cepat,” tambahnya.

Berbagai karakter khas itulah yang membuat aksi demonstrasi mereka beberapa hari terakhir mengejutkan banyak kalangan.

Generasi Phi yang selama ini dianggap tak peduli politik dan lingkungan sekitarnya, gemar bersenang-senang dan pragmatis, ternyata peduli dengan masa depan bangsa.

Karena itu, banyak orang dari generasi sebelumnya memandang remeh aksi mereka.

Selain itu, dosen Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Rahmat Hidayat menilai generasi Z Indonesia lebih konservatif dan religius dibandingkan generasi baby boomer (setara dengan generasi Beta) yang lebih liberal.

Berbagai pamflet orasi dibentangkan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai bentuk penolakan terhadap revisi Undang-Undang KPK di lobi gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (6/9/2019). Aksi ini merupakan penolakan revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 yang dapat melemahkan KPK dalam memberantas korupsi. TRIBUNNEWS.COM/IQBAL FIRDAUS
Berbagai pamflet orasi dibentangkan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai bentuk penolakan terhadap revisi Undang-Undang KPK di lobi gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (6/9/2019). Aksi ini merupakan penolakan revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 yang dapat melemahkan KPK dalam memberantas korupsi. TRIBUNNEWS.COM/IQBAL FIRDAUS (TRIBUN/IQBAL FIRDAUS)

Di masa lalu, dosen di sejumlah kampus biasa dipanggil dengan sebutan Mas atau Mbak saja.

Saat ini, di banyak kampus, mahasiswa antre mencium tangan dosen saat bertemu atau ketika selesai kuliah.

“Literasi agama generasi Z Indonesia memang lebih tinggi dibanding generasi sebelumnya,” katanya.

Halaman
1234
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan