Kamis, 4 September 2025

BPPT dan BMKG Manfaatkan Teknologi Kecerdasan Buatan untuk Modifikasi Cuaca

Teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan kini juga mulai digunakan untuk memitigasi bencana

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS/FITRI WULANDARI
Kepala BPPT Hammam Riza 

"Tentu saja, ini merupakan solusi langsung terksit instruksi Presiden untuk melakukan pencegahan, mengutamakan pencegahan daripada kebakaran," kata Hammam.

Untuk mengembangkan TMC menjadi SMART TMC, inovasi seperti AI dan Big Data merupakan hal yang sangat krusial dalam melakukan upgrade teknologi untuk mitigasi bencana.

"Jadi ini terobosannya di situ (penggunaan AI dan Big Data), pencegahan berbasis kecerdasan buatan. AI dan Big Data yang disebut dengan impact based forecasting," kata Hammam.

Ia kemudian menjelaskan tugas yang akan dilakukan BMKG dalam pengembangan SMART TMC ini, yakni memberikan informasi mengenai ramalah cuaca.

Ramalan cuaca itu akan menampilkan titik api atau hotspot pada suatu daerah dan seperti apa dampak yang bisa ditimbulkan.

"Jadi BMKG melakukan peramalan cuaca yang sifatnya bisa menganalisa impact hotspot, impact terhadap kebakaran hutan dan lahan, impact terhadap kekeringan, impact terhadap gagal panen," papar Hammam.

Nantinya, rincian data tersebut pun disinkronisasikan dengan Big Data cuaca yang selama ini digunakan BMKG untuk pelayanan terkait informasi cuaca.

Melalui Big Data cuaca, informasi tentang prediksi kapan, di mana dan seperti apa intensitas hotspot pada tiap daerah akan ditampilkan secara lengkap.

Setelah kelengkapan data itu dikumpulkan, maka mesin akan mempelajari dan menunjukkan level potensi karhutla yang muncul pada tiap daerah.

Prediksi itulah yang akan memperkuat upaya mitigasi bencana melalui pelaksanaan SMART TMC pada titik rawan kekeringan dan karhutla.

"Nah, itu dimitigasi oleh Teknologi Modifikasi Cuaca, supaya kita bisa mencegah gagal panen, mencegah kebakaran hutan dan lahan, serta mencegah bencana-bencana lainnya yang berbasis hidrometeorologi," tegas Hammam.

Mantan Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam (TPSA) BPPT itu pun kemudian menyebut keberhasilan dalam pengoperasian TMC merupakan wujud dari penguasaan dan optimalisasi dalam memanfaatkan teknologi.

Jika teknologi berhasil dikuasai, maka pemanfaatannya pun bisa didorong dalam sektor apapun, termasuk untuk mendukung program pemerintah.

"TMC itu bisa langsung dirasakan manfaatnya, oleh karenanya tidak bisa dipungkiri lagi bahwa kalau bisa menguasai teknologi dan mendayagunakan teknologi, maka tentu saja pasti akan bermanfaat untuk bangsa dan negara kita," tutur Hammam.

Memanfaatkan AI, kata Hammam, merupakan salah satu cara untuk mewujudkan kemandirian dan ketangguhan Indonesia dalam menghadapi segala situasi bencana.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan