Sabtu, 6 September 2025

Menkopolhukam Wiranto Diserang

Sri Mulyani Tak Khawatir Terkait Insiden Penyerangan yang Menimpa Wiranto

Sri Mulyani tak khawatir terkait insiden penyerangan yang menimpa Menko Polhukam Wiranto. Menurutnya, pihak keamanan sudah memiliki standar baik.

Editor: Dewi Agustina
Fransiskus Adhiyuda/Tribunnews.com
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat menghadiri diskusi 'Challenges of Diversity Management in a Public Organization' di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia (UI), di Kampus UI, Depok, Jawa Barat, Sabtu (12/10/2019). 

Komandan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) Mayor Jenderal Maruli Simanjuntak mengatakan, pengamanan Presiden sudah dilakukan dengan standar menghadapi risiko tinggi, sehingga saat ini belum dilakukan penambahan personel.

Baca: Terduga Teroris Ayah dan Anak yang Ditangkap di Bali Ternyata Bagian dari Jaringan Abu Rara

"Tak perlu (penambahan), kami kan standar sudah high risk. Kalau kami enggak tahu kondisinya gimana, harusnya bisa diantisipasi," kata Maruli.

Menurutnya, Paspampres yang saat ini bertugas sudah memiliki standar operasional prosedur (SOP) dalam melakukan pengawalan Presiden.

Bahkan, Paspampres sudah melakukan pemetaan ketika Presiden menyapa masyarakat saat di Jakarta maupun daerah.

"Kami sudah hitung semua ada SOP-nya. Ya kalau kami saat dropping (datang) harusnya sudah clear, kami sudah siaga," papar Maruli.

Hermawan Sulistyo, penusukan Wiranto (tengah), dan Prabowo.
Hermawan Sulistyo, penusukan Wiranto (tengah), dan Prabowo. (Kolase TribunNewsmaker.com/ YouTube Kompas TV/ Tribunnews)

Sementara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengaku lebih waspada pascaperistiwa penusukan Menko Polhukam Wiranto di Pandeglang, Banten.

"Ya saya tentu lebih alert lah pada ini, tapi jangan terlalu berlebihan juga," ujar Luhut, Jumat (11/10/2019).

Saat ditanya apakah akan ada pengamanan yang lebih ketat kepada dirinya dan menteri-menteri lain, Luhut mengatakan ada evaluasi pengamanan.

Baca: Terduga Teroris TH Sering Bertengkar dengan Ayahnya Terkait Masalah Uang

"Kami lebih hati-hati, ya sistem pengamanan kita sudah pasti lah," kata Luhut.

Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens, mengaku prihatin dan marah dengan kejadian yang menimpa Menkopolkam Wiranto.

Ditegaskan, penusukan yang dialami Wiranto oleh anggota JAD, sempalan ISIS di Indonesia, bukan perkara sederhana.

Ia pun meminta peran partai politik ikut terjun melawan tindak terorime.

Terlebih, pelaku penyerangan kepada Wiranto yakni berinisial SA alias Abu Rara (31) diketahui masuk dalam kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi.

"Saya lebih peduli mengkritisi peran partai politik dalam melawan terorisme ketimbang melihat tragedi yang menimpa Pak Wiranto ini dari aspek keamanan murni," kata Boni.

Boni menyebut, partai-partai yang masih mengandalkan simbol agama sebagai alat mobilisasi politik mesti didorong untuk memiliki komitmen yang lebih besar dalam melawan terorisme.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan