Minggu, 16 November 2025

Kabinet Jokowi

Jokowi Bertemu SBY, Prabowo hingga Zulkifli Hasan Bahas Peluang Menteri? PDI-P: Itu Hak Prerogatif

Jokowi Bertemu SBY, Prabowo hingga Zulkifli Hasan Bahas Peluang Menteri? PDI-P: Itu Hak Prerogatif

Penulis: Anugerah Tesa Aulia
Editor: Tiara Shelavie
Kolase Tribunnews
Jokowi dan PDIP 

Jokowi Bertemu SBY, Prabowo hingga Zulkifli Hasan Bahas Peluang Menteri? PDI-P: Itu Hak Prerogatif

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Jokowi belum lama ini bertemu dengan ketua umum partai oposisinya, Prabowo Subianto, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga Zulkifli Hasan.

Dalam pertemuan Jokowi dengan ketua umum Partai Demokrat, SBY, ketua umum Gerindra, Prabowo Subianto, serta ketua umun Partai Amanat Nasional, Zulkifli Hasan digelar secara tertutup.

Pertemuan tersebut diduga membahas mengenai peluang partai oposisi SBY, Prabowo Subianto, serta Zulkifli Hasan memperoleh jatah kursi menteri dalam kabinet Pemerintahan Jokowi-Ma'aruf Amin.

Menanggapi hal tersebut, Ahmad Basarah, Ketua DPP PDI-Perjuangan menuturkan jika Presiden Jokowi punya pertimbangan.

Pertimbangan tersebut berkaitan dengan Presiden Jokowi memiliki hak prerogatif untuk memilih menteri.

Baca: KPK Minta Presiden Jokowi Tunda Pelaksanaan UU KPK Hasil Revisi

Baca: KPK Mendorong Peran Perempuan Indonesia Dalam Upaya Pencegahan Korupsi

Baca: Wanita Penyebar Viralnya Video Penggal Jokowi Dibebaskan Hakim

PDI Perjuangan mempersilakan apapun keputusan Pak Jokowi untuk menyusun kabinet yang akan dipimpinnya, termasuk di antaranya melibatkan partai di luar Koalisi Indonesia Kerja, itu adalah wewenang prerogatif presiden," ujar Basarah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/10/2019).

Kemudian ia juga menambahkan jika PDI-P sepenuhnya menyerahkan keputusan tersebut kepada Presiden Jokowi.

"PDI Perjuangan menyerahkan sepenuhnya keputusan mengenai komposisi kabinet kepada keputusan politik presiden Joko Widodo," imbuhnya.

Selanjutnya ia juga meyakini jika Presiden Jokowi telah memiliki pertimbangan untuk memperkuat posisi pemerintahan Jokowi-Ma'aruf Amin.

"Ya saya kira dalam konteks semacam itu ketika Pak Jokowi mempertimbangkan kekuatan partai oposisi dalam memperkuat kekuatan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin terutama menjadikan Pancasila sebagai ideologi yang bekerja di masyarakat kita," kata Basarah, dikutip dari Kompas.com.

Baca: Bamsoet Puji Langkah Safari Politik Prabowo Bertemu Ketum Parpol

Baca: AHY Sebut Wiranto Masih Dalam Pengawasan Ketat Dokter

Baca: Prasetyo Jadi Ketua Lagi, Berikut Lima Pimpinan DPRD DKI Periode 2019-2024

"Tapi sekali lagi kami tidak dalam posisi mendorong atau menolak karena hal tersebut sepenuhnya wewenang hak preogratif Presiden Joko Widodo," ucap Wakil Ketua MPR itu.

Dikutip dari kompas.com, sebelumnya Presiden Joko Widodo menerima Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (10/9/2019) siang. Presiden keenam RI itu diterima Jokowi di ruang Garuda, Istana Merdeka.

Pertemuan itu berlangsung selama kurang lebih satu jam. Seusai pertemuan, SBY langsung meninggalkan Istana.

Ia menyebut pertemuan dengan SBY sudah dirancang sejak lama.

"Ini saya dengan Pak SBY sudah janjian lama, tapi belum pas waktunya dan hari ini, alhamdulillah pas waktunya dan ketemu," kata Jokowi.

Jokowi mengaku membahas situasi politik terkini dengan SBY.

Baca: Prabowo Diisukan akan Merapat ke Kubu Pemerintahan, Rocky Gerung Oposisi Ya di Luar Aja, Ngapain?

Baca: KPK Mendorong Peran Perempuan Indonesia Dalam Upaya Pencegahan Korupsi

Baca: Sambil Serahkan Undangan, Pimpinan MPR Minta Masukan Sandiaga Uno

Ia pun mengakui turut membahas peluang Partai Demokrat bergabung ke kabinetnya di periode kedua bersama Ma'ruf Amin.

Namun, belum ada titik temu di antara kedua pihak.

"Kita bicara itu (peluang Demokrat masuk kabinet), tapi belum sampai sebuah keputusan," ujar Jokowi.

Jokowi menambahkan, belum ada nama-nama menteri yang diusulkan oleh SBY.

Kemudian, Prabowo Subianto juga telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jum'at (11/10/2019) lalu.

Jokowi mengakui pertemuan dengan Prabowo salah satunya membahas tentang peluang Partai Gerindra masuk ke koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'aruf.

Baca: KPK Minta Presiden Jokowi Tunda Pelaksanaan UU KPK Hasil Revisi

Baca: Jaga Situasi Wamena Kondusif, TNI-Polri Gelar Apel Gabungan

Baca: Cak Imin akan Sajikan Nasi Kebuli untuk Prabowo

Tak hanya itu, Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan juga bertemu dengan Presiden Jokowi.

Zulkifli Hasan diterima oleh Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (14/10/2019).

Pertemanan Jokowi dan Zulkfli berlangsung tertutup sekitar pukul 14.25 WIB.

Jokowi mengenakan kemeja putih lengan panjang andalannya, sementara Zulkifli berbalut batik coklat lengan panjang.

Belum diketahui pasti apa yang akan dibahas Jokowi bersama Zulkifli Hasan saat itu.

Seperti yang diketahui bahwa  Partai Demokrat, Parta Gerindra, serta Partai Amanat Nasional merupakan partai oposisi dari partai Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019.

(Tribunnews.com/Anugerah Tesa Aulia/Kompas.com/Ihsanuddin)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved