Kamis, 4 September 2025

Menristekdikti M Nasir Akui Tak Capai Target di Akhir Masa Jabatannya

Meski jabatannya sebagai Menristekdikti tinggal 6 hari lagi, M Nasir membeberkan sejumlah program kerja yang belum tercapai.

Fransiskus Adhiyuda/Tribunnews.com
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir saat 'Evaluasi Capaian Triwulan III Tahun 2019 bersama ratusan rektor perguruan tinggi di kantor Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (14/10/2019). 

MENTERI Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir tampak santai ketika ditanya peluang dirinya menjadi Kabinet Kerja Jilid II mendatang.

Manakala tidak mendapat amanah lagi, Nasir ingin kembali mengajar di perguruan tinggi sebagaimana sebelum menjadi menteri.

Meski jabatannya sebagai Menristekdikti tinggal 6 hari lagi, M Nasir membeberkan sejumlah program kerja yang belum tercapai.

Ia juga telah menitipkan pesan bagi calon menteri yang akan menempati posisi Menristekdikti pada periode ke-2 pemerintahan Presiden Joko Widodo.

M Nasir juga berbagi kisah soal prioritas di Kemenristekdikti yang terus digenjot untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.

Selain itu ia mengusulkan pembentukan Badan Riset Nasional (BRN), yang berada di bawah Kemenristekdikti.

Baca: Sulli Tulis Pesan Menyentuh di Hari Annyversary Debutnya, Eks Member F(X) Ungkap Keinginan Terdalam

Berikut petikan wawacara reporter Tribunnetwork Adhiyuda Prasetia dengan M Nasir di kantor Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta, Senin (14/10/2019).

Tribun: Terkait usul Badan Riset Nasional (BRN), Anda bisa jelaskan?

M Nasir: Usulan saya kepada Bapak Presiden adalah Badan Riset Nasional jangan sampai tumpang tindih. Menristekdikti ya Kepala BRN. Biar nyambung semuanya.

Direktur Tribun Network, Febby Mahendra Putra bersama dengan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi saat acara Anugerah Jurnalis dan Media Kemenristekdikti 2018 di Jakarta, Kamis (28/1/2019).
Direktur Tribun Network, Febby Mahendra Putra bersama dengan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi saat acara Anugerah Jurnalis dan Media Kemenristekdikti 2018 di Jakarta, Kamis (28/1/2019). (TRIBUNNEWS.COM/DENIS SETRYAWAN)

Saya rasa bukan dobel jabatan, karena itu korelasi yang lebih erat. Bukan berarti dobel jabatan gajinya dua lho ya.

Dalam hal ini adalah kendalinya lebih mudah, koordinasinya lebih sederhana. Saya yakin ini akan lebih baik.

Tribun: Apa saja target yang belum tercapai selama Anda menjabat?

Baca: Tangis Penyesalan Istri Kopda BD Setelah Unggah Komentar Nyinyir Soal Penikaman Wiranto

M Nasir: Yang memang yang belum adalah bagaimana mendapatkan perbandingan perguruan tinggi kelas dunia. Targetnya kan empat, tapi sampai sekarang belum tercapai.

Baru tercapai tiga. Dilihat per subjek sebenarnya kita sudah masuk 5, sebagai contoh IPB itu berdasarkan Program Studi Ilmu Pertanian dan Kehutanan masuk nomor 70 di dunia.

Kalau kedokteran kita sudah masuk 102 dunia.

Menristekdikti Prof M Nasir PhD Ak seusai menghadiri kuliah tamu
Menristekdikti Prof M Nasir PhD Ak seusai menghadiri kuliah tamu (TRIBUNJATIM.COM)
Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan