Demo Tolak RUU KUHP dan KPK
Mahasiswa Serahkan Banner Bergambar Tikus Berdasi Kepada Polwan Sebelum Aksi Bubar
BEM-SI memberikan banner bergambar tikus berdasi sedang menginjak logo Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Penulis:
Fahdi Fahlevi
Editor:
Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) memberikan banner bergambar tikus berdasi sedang menginjak logo Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Para mahasiswa awalnya membentangkan banner berlatar putih tersebut di depan para Polwan yang berjaga.
Mereka lalu meminta para polwan untuk menerima banner tersebut.
Seruan tersebut dilakukan para mahasiswa maupun mahasiswi.
Baca: Perusahaan Peramal Cuaca Swasta Jepang Incar Pasar Indonesia
Baca: KPK Kritik Kemenkumham yang Tidak Serius Benahi Tata Kelola Lapas
Baca: Resmi Meluncur di Indonesia, Ini Spesifikasi dan Harga Redmi Note 8 dan Redmi Note 8 Pro
"Ambil bu, ini hadiah dari kami mahasiswa," ujar orator demo di depan Kantor Kementerian Pariwisata, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (17/10/2019).
Pada awalnya para Polwan menolak pemberian dari mahasiswa tersebut.
Namun, akhirnya seorang Polwan menerima spanduk tersebut.
Para mahasiswa sontak bertepuk tangan setelah pihak kepolisian mengabulkan permintaan mereka.
"Ayo kawan-kawan mari kita mundur. Mari kita pulang dengan tertib. Mari kita tunjukan bahwa aksi kita tertib tanpa kerusuhan," tutur orator.
Seperti diketahui, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) menggelar aksi, Kamis (17/10/2019) di depan Istana Negara, Jakarta Pusat.
Tutup akses jalan menuju istana
Ditlantas Polda Metro Jaya melakukan penutupan sejumlah ruas jalan yang mengarah ke Istana Negara, Jakarta Pusat pada Kamis (17/10/2019).
Penutupan ruas jalan tersebut berkaitan dengan rencana demonstrasi mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di sekitar Istana Negara pada hari ini.
"Penutupan disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat pengamanan menggunakan water barrier dan security barrier," ujar Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Muhammad Nasir saat dikonfirmasi, Kamis (17/10/2019).
Nasir mengatakan Ditlantas Polda Metro Jaya menerjunkan ratusan personelnya untuk mengamankan arus lalu lintas di sekitar Istana Negara.
Baca: Sandiaga Uno Disebut Akan Diplot Jadi Menteri BUMN, Said Didu: Saya Yakin Dia Tidak Mau
"Kita libatkan 195 personel lalu lintas," tutur Nasir.
Baca: UU Hasil Revisi Berlaku, Bisakah KPK Tetap Jalankan Tugas Pemberantasan Korupsi?
Berikut penutupan dan pengalihan arus lalu lintas di sekitar Istana Negara:
1. Jalan Medan Merdeka Barat dari selatan dan utara ditutup diarahkan belok kiri ke Jalan Budi Kemulyaan atau belok kanan ke Jalan Merdeka Selatan atau putar balik.
Baca: Ngaku Janda Ditinggal Mati Suami, Suami Sah Datang Melabrak Saat Acara Pemberkatan
2. Jalan Majapahit ditutup diarahkan ke kiri ke Jalan Hayam Wuruk atau Jalan Suryopranoto dari Jalan Veteran, dari Jalan Suryopranoto dan Jalan Hayam Wuruk belok kiri atau lurus ke Jalan Juanda
3. Jalan Merdeka Utara ditutup diluruskan ke Jalan Perwira
4. Jalan Veteran 1,2 dan 3 ditutup diluruskan ke Jalan Veteran terus ke Jalan Suryopranoto atau Jalan Hayam Wuruk dan Jalan Juanda.
Dekati kawat berduri
Ratusan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) bergerak mendekati kawat berduri yang dipasang di depan Kantor Kementerian Pariwisata, Jln Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (17/10/2019).
Para mahasiswa sebelumnya sempat berorasi di depan Patung Kuda Arjuna Wiwaha. Setelah berkomunikasi dengan pihak kepolisian, para mahasiswa diizinkan untuk maju ke depan kawat berduri.
Sesampainya di dekat kawat berduri mereka tampak merapatkan barisan dengan bergandeng tangan.
Baca: Serikat Buruh: Andi Gani Nena Wea Layak Jadi Menaker
Para mahasiswa juga meneriakan orasi meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) KPK.
Seperti diketahui, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) menggelar aksi pada hari ini, Kamis (17/10/2019) di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (16/10/2019).
Diprediksi ada 2000 mahasiswa yang akan turun ke jalan. Rencananya aksi akan dilakukan sejak pukul 13.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB.