Kabinet Jokowi
Survei: Sebagian Besar Responden Tak Setuju Prabowo Gabung Pemerintah
Pemilih PDI Perjuangan sebanyak 56,8 persen tak setuju, begitu juga 41,8 persen pemilih Partai Nasional Demokrat, 56 persen pemilih Partai Gerindra
Penulis:
Rizal Bomantama
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 40,5 persen responden dalam survei yang dilakukan Parameter Politik Indonesia pada 5-12 Oktober 2019 tidak setuju Prabowo Subianto selaku Ketua Umum Partai Gerindra bergabung di dalam pemerintahan.
Sementara 32,5 persen lainnya setuju dan 27 persen tak menjawab.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno ketidaksetujuan tersebut didominasi oleh pemilih partai pendukung utama Prabowo maupun Joko Widodo di Pilpres 2019 lalu.
“Pemilih PDI Perjuangan sebanyak 56,8 persen tak setuju, begitu juga 41,8 persen pemilih Partai Nasional Demokrat, 56 persen pemilih Partai Gerindra, dan 71,2 persen pemilih PKS. Sementara sejumlah pendukung organisasi kemasyarakatan juga menyatakan ketidaksetujuannya seperti Persis 90 persen, FPI 76,7 persen, dan PA 212 80 persen,” ungkap Adi dalam rilis hasil survei di kawasan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (17/10/2019).
Adi menyatakan pemilih partai lain dan ormas lain seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah relatif lebih cair dan setuju dengan bergabungnya Prabowo ke pemerintahan.
Ia menjelaskan alasan responden yang menyetujui bergabungnya Prabowo ke pemerintahan didominasi alasan bahwa Pemilu sudah selesai dan melanjutkan kehidupan yang damai.
Kemudian responden yang setuju terhadap hal tersebut beralasan bahwa dengan bergabungnya Prabowo ke pemerintah akan membuat semakin kuat.
Baca: Masinton: KPK Tak Boleh Kepo dengan Hak Prerogatif Presiden Susun Kabinet
“Sementara yang tak setuju Prabowo bergabung pemerintah didominasi alasan bahwa Jokowi curang dan mereka tidak terima. Kemudian alasan kedua adalah supaya ada penyeimbang sebagai oposisi,” pungkasnya.
Survei tersebut mengambil seribu sampel dengan margin of error sekitar 3,1 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilaksanakan dengan metode face to face interview.