Kapolri Baru
Disetujui Menjadi Kapolri Terpilih Gantikan Tito Karnavian, Berikut Rekam Jejak Komjen Idham Azis
Idham Azis terpilih menjadi Komisaris Jenderal menggantikan Tito Karnavian, setelah menjadi calon tunggal kapolri yang diajukan oleh Joko Widodo.
Penulis:
Isnaya Helmi Rahma
Editor:
Daryono
Dilansir dari laman Kompas.com, Pada Tahun 2001 Idham masuk dalam Tim Kobra yang diketuai oleh Tito karnavian.
Tim ini bekerja untuk melakukan pengejaran terhadap cucu Soeharto yakni Tommy Soeharto yang tersandung kasus pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita.
Kartasasmita ditembak di perjalanan pulang dari kantor oleh orang suruhan Tommy Soeharto.
Pada 2002 Tommy dinyatakan bersalah dan dihukum 15 tahun penjara.
Namun Tommy mengajukan banding dan masa kurungannya dikurangi 10 tahun.
Tommy pun bebas bersyarat pada 30 Oktober 2006.
Baca: Sosok Fitri Handari, Istri Calon Kapolri Idham Azis, Selain Cantik Juga Dominan Mengurus Anak
Baca: Cerita Mantan Wakapolri 23 Tahun Merantau di Ibukota Bareng Komjen Idham Azis
Selain kasus Tommy, Idham juga dapat membekuk terorisme Bom Bali.
Pada 2005 Idham yang saat itu bekerjasama dengan Tito, berhasil melumpuhkan teroris Bom Bali II, yakni Dr Azhari dan komplotannya.
Pada saat itu Dr. Azhari dan komplotannya memang menjadi buronan nomor satu yang dicari.
Idham dan Tito mendapat penghargaan dari Kapolri Sutanto atas prestasinya itu.
Sementara itu, kemampuan Idham dalam anti-terorisme ini membawa dirinya berhasil terlibat dalam Operasi Camar Maleo.
Operasi yang dilancarkan untuk menangkap teroris Santoso yang saat itu bersembunyi di wilayah pegunungan Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Operasi Camar Maleo ini diadakan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) .
Namun, dari sekian kasus besar yang pernah ditangani oleh Idham, menyisakan satu kasus yang menjadi "PR" nya setelah menjabat sebagai Komjen.
Kasus yang dimaksud adalah kasus penyiraman air keras kepada Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.