Surya Paloh: Kesalahan Fatal Ketika Pemimpin Merasa Hidup Sepanjang Massa
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menjelaskan partainya membuka ruang bagi siapapun yang akan menjadi presiden.
Penulis:
Taufik Ismail
Editor:
Adi Suhendi
Irma menilai, sosok Surya Paloh masih dibutuhkan untuk menahkodahi partai NasDem.
Terlebih, untuk menghadapi Pilkada serentak 2020 dan Pemilu 2024, mendatang.
"Jadi memang kami di Partai NasDem ini masih membutuhkan beliau untuk memimpin partai ini kedepan," ujar Irma.
Sementara, Wakil Ketua OC Bidang PR Lathifa Al Anshori mengatakan, Steering Committee Kongres II Partai NasDem telah menerima usulan tersebut dan menyerahkan kepada Majelis Tinggi Partai NasDem.
Rapat pengambilan keputusan Majelis Tinggi tersebut diagendakan untuk dilaksanakan di hari ke tiga Kongres II Partai NasDem pada Minggu (10/11/2019).
Usulkan Surya Paloh maju Pilpres 2024
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai NasDem Johnny G Plate mengatakan, 34 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) telah memberikan usulannya dalam Kongres II Partai NasDem untuk meminta Surya Paloh memimpin NasDem kembali.
Johnny juga menyebut ada tujuh DPW yang mengusulkan agar Surya Paloh menjadi calon presiden dari NasDem di Pilpres 2024.
Hal itu disampaikan Johnny di sela-sela Kongres II Partai NasDem, JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (9/11/2019).
Menurut Johnny, dari penilaian DPW, kepemimpinan Surya Paloh periode 2013-2019 dinilai sangat berhasil karena telah dua kali memenangkan Pilpres.
Baca: Sekjen DPP PDI Perjuangan Komentari Pidato Surya Paloh
Selain memenangkan Pilpres, DPW juga mengapresiasi kenaikan jumlah kursi di DPR RI dari Fraksi NasDem dari semula pada tahun 2014 berjumlah 36 menjadi 59 kursi di Pileg 2019.
Selain itu, dalam tiga kali gelaran Pilkada serentak, kepemimpinan Surya Paloh dinilai sangat sukses membawa kepala daerah menang di wilayahnya.
Baca: Anies Baswedan Beri Sambutan di Kongres Nasdem, Surya Paloh Ungkap Alasan Undang Gubernur Jakarta
"Sehingga DPW-DPW mengusulkan kembali Pak Surya Paloh sebagai calon ketua umum tahun 2019-2024. Ada tujuh diantara DPW-DPW juga mengusulkan sebagai calon presiden tahun 2024," ujar Jhonny.
Namun, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) ini menyebut agenda pembahasan calon presiden tidak ditetapkan dalam empat rapat pleno.
"Maka rapat pleno ini hanya menampung saja, selanjutnya pembicaraan akan berkembang di rapat komisi dan rapat pleno selanjutnya besok," kata Jhonny.
Saat dikonfirmasi mengenai jumlah pasti DPW yang mengusulkan Paloh untuk menjadi calon presiden, Johnny menyebut tidak mengetahui secara pasti, dan hanya mengingat beberapa saja.
"Saya tidak hapal, yang saya ingat itu NTT yang pertama menyampaikan. Jambi, NTB, kalau tidak salah Banten lalu Gorontalo ada beberapa lagi," jelasnya.