Kenang Tragedi Semanggi 1998, Untaian Doa Sumarsih untuk Sang Putra dan Keadilan
Ibu dengan rambut beruban ini menaruh harapan. Menanti janji pemerintah mengusut tuntas kasus pelanggaran HAM.
Penulis:
Theresia Felisiani
Editor:
Anita K Wardhani
"Setiap Desember, jelang Natal. Saya selalu ziarah ke beberapa goa maria, berdoa untuk Wawan. Saya lebih pada berserah diri," ungkap Sumarsih kembali memulai perakapan.
Di hadapan Bunda Maria, Sumarsih memanjatkan doa : " Tuhan Yesus Kristus, kami serahkan penembak Wawan ke dalam tangan-Mu. Kami serahkan tanggung jawab negara atas penembakan Wawan dan kawan-kawannya"
"Untuk Wawan, persatukanlah Wawan dengan himpunan para malaikat dan para kudusmu di Surga. Jadikanlah Wawan sebagai pendoa bagi kami, yang masih mengarungi peziarahan di dunia ini"
"Saya lebih berserah diri. Saya serahkan luka batin saya, seluruh hidup saya. Keterbatasan dan kekurangan saya. Saya mengakui kekuatan dan kehadiran ilahi sebagai kekuatan aktif dalam diri," tambahnya.