Ahok Masuk BUMN
Ahok Akan Jadi Bos BUMN, Piter Abdullah Sebut Tak Bisa Memprediksi, Sandiaga Uno Angkat Bicara
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi sorotan kembali setelah dirinya akan ditunjuk sebagai pimpinan di salah satu perusahaan BUMN.
Penulis:
Whiesa Daniswara
Editor:
Sri Juliati
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi sorotan kembali setelah dirinya akan ditunjuk sebagai pimpinan di salah satu perusahaan BUMN.
TRIBUNNEWS.COM - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok disebut-sebut akan menjadi salah satu pimpinan di BUMN.
Ahok dikabarkan akan menjadi komisaris atau direksi di Pertamina, PLN, atau Krakatau Steel.
Menteri BUMN, Erick Thohir telah memberikan sinyal menempatkan Ahok sebagai pimpinan di salah satu perusahaan BUMN.
Sinyal Ahok akan menjadi pimpinan di BUMN ini, ternyata mendapat penolakan dari Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB).
Presiden FSPPB, Arie Gumilar mengunggah spanduk penolakan Ahok untuk menjadi bos di Pertamina.
Menanggapi berbagai penolakan tersebut, Direktur Research Center of Reform on Economics, Piter Abdullah mengatakan, tidak bisa menilai Ahok akan gagal memimpin perusahaan BUMN nanti.
Namun, Piter juga tidak bisa menyebut Ahok akan menjadi solusi dalam setiap persoalan yang dihadapi oleh perusahaan BUMN.
"Saya tidak mengatakan bahwa Pak Ahok pasti gagal tidak, dia akan menjadi masalah juga tidak, tapi tidak juga dia menjadi jaminan solusi, ini yang harus kita tempatkan dulu ya," ungkapnya, di Studio Kompas TV, Minggu (17/11/2019), melihat tayangan YouTube KOMPASTV.
Piter mengatakan, Ahok yang dianggap berhasil sebagai Gubernur DKI Jakarta, belum tentu bisa menjadi solusi di perusahaan BUMN.
"Tidak serta merta orang yang berhasil seperti Pak Ahok akan ditempatkan dan kemudian menjadi solusi terhadap semua tantangan," ujarnya.
Menurutnya, ada hal khusus yang perlu dipahami dalam mengelola perusahaan BUMN.
"Ada spesifikasi dan pengususan dalam pengelolaan BUMN, ini yang harus dipahami," ungkap Piter.
Sandiaga Uno Minta Masyarakat Mendukung
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno ikut menanggapi isu Ahok akan menjadi bos di BUMN.
Menurut Sandiaga Uno, Ahok dipilih jadi bos salah satu perusahaan BUMN karena latar belakang pendidikan.
Dikutip dari Kompas.com, Sandiaga Uno menambahkan, Erick Thohir sudah berpikir matang saat menunjuk Ahok karena sarjana pertambangan.
"Mungkin Pak Ahok memiliki kekuatan di bidang pertambangan karena beliau sarjana pertambangan, yang dicari tentu kecocokannya kepada right man at the right place," ucap Sandi kepada wartawan seusai mengisi acara di Hotel Grand Dafam Rohan Yogyakarta, Bantul, Kamis (14/11/2019).
Ia juga meminta masyarakat agar tidak cepat berspekulasi atas pemilihan Ahok dan menunggu penjelasan Erick Thohir ke publik terkait keputusannya tersebut.
"Dan setelah terpilih, kita sudah wajib (mendukung) karena BUMN milik rakyat, milik bangsa dan negara. Jadi patut didukung untuk memberikan kemaslahatan sesuai dengan Pasal 33 UUD 45," ucap Sandi.
Rizal Ramli Tak Setuju Ahok Jadi Bos BUMN
Mantan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Rizal Ramli menyatakan dirinya tak setuju Ahok menjadi bos BUMN.
Rizal Ramli mengatakan Ahok tidak memiliki cooperate experience atau tidak memiliki pengamalan cooperate yang baik.
"Padahal masih banyak anak-anak muda yang punya pengalaman eksekutif yang bagus termasuk temen-temen Tionghoa banyak yang bagus-bagus ya kan," ungkap Rizal Ramli.

"Itu akan memberikan nilai tambah yang jauh lebih besar daripada Ahok yang modalnya keributan doang," ujarnya.
Menurut Rizal Ramli, Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mempunyai rekam jejak yang tidak baik.
Seperti kasus Sumber Waras, pembelian tanah di Cengkareng dari DKI Jakarta, dan kasus bus TransJakarta.
Rizal Ramli mengatakan saat ini Indonesia sudah mengalami banyak permasalahan dan jangan menambah masalah baru.
"Ingat nggak bangsa kita nyaris terpecah gara-gara Ahok pemilihan gubernur lalu berantem? Kok Pak Jokowi ciptakan masalah baru," kata dia.
Pengangkatan Ahok sebagai bos BUMN, kata Rizal Ramli, hanya akan menambah kontroversi yang tidak perlu.
Lebih lanjut, Rizal Ramli mengungkapkan jabatan apa yang cocok untuk Ahok.
"Seperti saya katakan kalau Mas Ahok itu paling ideal jadi Presiden Direktur dari Podomoro, gitu aja kok repot," ujar Rizal Ramli sambil tertawa.
(Tribunnews.com/Whiesa/Nuryanti) (Kompas.com/Ihsanuddin) (TribunWow.com/Mariah Gipty)