Tips Kesehatan
Cecep Reza 'Bom-Bom' Disebut Meninggal Akibat Serangan Jantung, Simak Gejala dan Cara Pencegahannya
Pemeran Bom-Bom dalam Sinetron Bidadari, Cecep Reza dikabarkan meninggal dunia dalam akibat penyakit jantung yang dideritanya, Selasa (19/11/2019).
Penulis:
Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM – Pemeran Bom-Bom dalam Sinetron Bidadari, Cecep Reza dikabarkan meninggal dunia dalam akibat penyakit jantung yang dideritanya, Selasa (19/11/2019).
Dilansir dari Kompas.com, keluarga meyakini, ia meninggal karena serangan jantung.
Diketahui, baru satu minggu yang lalu Cecep melakukan operasi pemasangan ring pada jantungnya.
Menurut penuturan dari adiknya, Rizky, Cecep awalnya tidak bisa dibangunkan oleh putrinya dan ternyata sudah dalam kondisi meninggal.
Mantan artis cilik itu meninggal pada usia 31 tahun di kediamannya dan akan dikebumikan di TPU Layur, Rawamangun, Rabu (20/11/2019).

Menurut Tuti, ibu mertua Cecep mengungkapkan tentang riwayat penyakit jantung yang diderita Cecep.
"Jadi cecep itu dia sakit jantung seminggu yang lalu memang dia operasi jantung terus udah sembuh, terus kira-kira tiga hari ke sini. Saya juga baru dapet kabar tadi, saya langsung ke sini," tutur Tuti dikutip Tribunnews dari Kompas.com.
Penyumbatan pembuluh darah mengakibatkan serangan jantung yang mematikan, sehingga perlu dicegah dengan menjaga kesehatan tubuh.
Mulai dari tidak merokok, menjaga pola makan, olahraga teratur, dan mencegah terjadinya stres.
Serangan jantung akan terasa ketika perasaan tertekan, sesak, sakit di dada atau lengan yang menyebar ke leher, rahang, dan sebagainya.

Berikut ini kemungkinan tanda dan gejala serangan jantung yang terjadi, dilansir Tribunnews dari laman Medicalnewstoday.com:
a. Batuk
b. Mual
c. Muntah
d. Menghancurkan nyeri dada
e. Pusing
f. Sesak napas disebut dispnea
g. Wajahnya tampak abu-abu
h. Perasaan takut bahwa kehidupan akan berakhir
i. Kegelisahan
j. Merasa berkeringat dan berkeringat
k. Sesak napas
l. Keringat dingin
m. Perasaan sakit atau mual dan pusing
Rasa sakit yang dirasakan seseorang akan berlanjut, meskipun kadang-kadang bisa datang dan pergi.
Berikut penyebab peningkatan serangan jantung:
1. Umur
Serangan jantung lebih mungkin terjadi ketika seorang pria berusia di atas 45, dan ketika seorang wanita berusia di atas 55.
2. Angina
Ini menyebabkan nyeri dada karena kekurangan oksigen atau suplai darah ke jantung.
3. Kadar kolesterol tinggi
Ini dapat meningkatkan kemungkinan pembekuan darah di arteri.
4. Diabetes
Ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
5. Diet
Misalnya, mengonsumsi lemak jenuh dalam jumlah besar dapat meningkatkan kemungkinan serangan jantung.
6. Genetika
Seseorang dapat mewarisi risiko serangan jantung yang lebih tinggi.
7. Operasi jantung
Ini dapat menyebabkan serangan jantung di kemudian hari.
8. Hipertensi
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan tekanan yang tidak perlu pada jantung.
9. Obesitas
Kelebihan berat badan yang signifikan dapat memberi tekanan pada jantung.
10. Merokok
Perokok berisiko jauh lebih tinggi daripada bukan perokok.
11. HIV
Orang yang HIV-positif memiliki risiko 50 persen lebih tinggi.
12. Stres kerja
Mereka yang pekerja shift atau memiliki pekerjaan yang penuh tekanan dapat menghadapi risiko serangan jantung yang lebih tinggi.

Berikut cara untuk mencegah serangan jantung adalah memiliki gaya hidup sehat, yang dilansir dari Medicalnewstoday.com:
a. Tidak merokok
b. Makan makanan seimbang dan sehat
c. Banyak berolahraga
d. Mendapatkan banyak kualitas tidur yang baik
e. Menjaga diabetes tetap terkendali
f. Menjaga kolesterol darah pada level optimal
g. Menjaga tekanan darah pada tingkat yang aman
h. Menjaga berat badan yang sehat
i. Menghindari stres jika memungkinkan
j. Belajar bagaimana mengelola stres
Ketidakaktifan fisik merupakan faktor risiko serangan jantung, dan semakin banyak orang aktif, semakin rendah risiko terkena serangan jantung.

(Tribunnews.com/Suci Bangun Dwi Setyaningsih)