Munas Partai Golkar
Airlangga Hartarto Susul Bambang Soesatyo Daftarkan Diri Jadi Calon Ketua Umum Golkar
Airlangga mendaftarkan diri ke kantor DPP Golkar didampingi sejumlah tim pemenangan, satu di antaranya Ketua Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi
Penulis:
Taufik Ismail
Editor:
Adi Suhendi
"Ini coba kenal satu DPD pun enggak. Pak Seskab, apa urusannya dengan Munas Golkar?" kata Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan Munas Golkar merupakan masalah internal partai berlambang pohon beringin. Dia tidak memungkiri terdapat sejumlah menteri yang berasal dari kader Golkar.
Baca: Jokowi Terjebak Macet 30 Menit, Pakar Tata Kota Beri 3 Kebijakan Anies Baswedan Mengurai Kemacetan
"Ya Kalau misalnya ada Menteri, Pak Luhut, Pak Luhut kan Golkar, atau Pak Agus Gumiwang, kan Golkar, atau Pak Zainudin Amali, Golkar," imbuhnya.
Terakhir Jokowi meminta semua pihak tidak ikut campur dalam pemilihan ketua umum pada Munas Golkar pekan ini.
"Biarkan Golkar secara demokratis menentukan arah ke depan pimpinannya," ujar Jokowi.
Respons Pratikno
Menteri Sekretaris Negara membantah tudingan yang menyebut dirinya ikut campur tangan dalam pemilihan Ketua Umum Partai Golkar.
Ketika ditanya wartawan soal tudingan tersebut, Pratikno sempat meminta wartawan mengulangi pertanyannya.
"Intervensi Golkar? Apa urusanku dengan Golkar? Kacau kamu, memangnya aku pernah jadi orang Parpol?" kata Pratikno lalu tertawa di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2019).
Baca: Agun Gunandjar Khawatir Golkar Kembali Pecah Setelah Munas
Kemudian, ia pun balik bertanya kepada wartawan.
"Yang milih siapa? Makanya yang milih siapa Golkar?" tanya Pratikno.
Wartawan pun kembali mengkonfirmasikan kepada Pratikno terkait kabar yang menyebut dirinya menelpon dan menekan anggota DPD I Golkar.
"Aku saja tidak tahu DPD-nya itu siapa," kata Pratikno lalu tertawa dan masuk ke mobilnya.
Baca: Jokowi: Pemerintah Keluar Duit Banyak Buat Peserta BPJS Kesehatan
Diberitakan wartakotalive.com sebelumnya, tiga menteri Jokowi disebut-sebut ikut campur tangan dalam pemilihan ketua umum Golkar dengan menekan sejumlah kader supaya mendukung Airlangga Hartarto.
Hal tersebut diungkapkan Fungsionaris DPP Partai Golkar Syamsul Rizal.