Dirut Garuda Dipecat
Arya Sinulingga Ungkap Perombakan Total BUMN seperti Pencopotan Ari Askhara Sesuai Visi Misi Jokowi
Arya Sinulingga mengatakan, Kementerian BUMN melaksanakan visi dan misi Presiden Jokowi dalam melakukan perombakan jajarannya.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengatakan, Kementerian BUMN melaksanakan visi dan misi Presiden Jokowi dalam melakukan perombakan jajarannya.
Perombakan terbaru yang dilakukan perusahaan BUMN yaitu langkah Dewan Direksi Garuda menunjuk Fuad Rizal menjadi pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama PT Garuda Indonesia.
Mengingat sebelumnya Menteri BUMN Erick memberhentikan Ari Askhara sebagari Direktur Utama Garuda.
Sehingga menurut Arya, saat ini Kementerian BUMN tengah melakukan perombakan total seperti arahan Jokowi.
Perombakan tersebut menurut Arya, dilakukan pada perusahaan yang dianggap tidak menguntungkan Indonesia.
"Kami tetap memegang visi misi Pak Jokowi, Pak Jokowi meminta kami melakukan perombakan total terhadap BUMN yang tidak menguntungkan bagi bangsa," ujar Arya Sinulingga di Kantor Kementerian BUMN, Kamis (5/12/2019), dikutip dari YouTube Kompas TV.
"Komitmen kami adalah komitmen Pak Jokowi," lanjutnya.

Arya pun kembali menegaskan jika perombakan total dari Kementerian BUMN itu menurut visi misi Jokowi.
"Jadi yang kami kerjakan semuanya adalah visi misinya Pak Jokowi," jelasnya.
Ia menyampaikan, langkah perombakan total itu guna membuat perubahan besar pada Indonesia.
Langkah perubahan besar itu ingin ditunjukkan kepada publik di pemerintahan Jokowi ini.
"Kami juga ingin menyampaikan kepada publik, bahwa pemerintahannya Pak Jokowi yang betul-betul ingin membuat perubahan besar," katanya.
"Membuat perubahan perombakan total di BUMN, di dalamnya juga termasuk Garuda," jelas Arya.
Setelah kasus ini terungkap, Erick Thohir memberhentikan Ari Ashkara dari jabatannya.
"Saya sebagai Kementerian BUMN, tentu akan memberhentikan saudara Direktur Utama Garuda," ujar Erick Thohir di kantor Kementerian Keuangan, Kamis (5/12/2019), dikutip dari YouTube Kompas TV.
"Karena ini perusahaan publik, tentu proses ini ada prosedurnya lagi," lanjut Erick Thohir.
Ari Askhara diberhentikan karena diduga terlibat langsung dalam penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton.
Kasus ini diperkirakan tidak hanya menyeret Ari Askhara karena dilakukan oleh sejumlah oknum di Garuda Indonesia.
Erick mengungkapkan, pihaknya akan melihat lagi lebih dalam siapa saja oknum lain yang tersangkut dalam penyelundupan.
"Tetapi tidak sampai di situ saja, kita akan melihat lagi oknum-oknum yang tersangkut di dalam kasus ini," ungkap Erick.
"Saya yakin Menteri Keuangan dan Dirjen Bea Cukai akan memproses secara tuntas," katanya.
Erick mengatakan, kasus yang melibatkan maskapai Garuda Indonesia ini menjadi faktor hukum perdata dan pidana.
"Apalagi di sini ditulis kerugian negara. Jadi ini sudah menjadi faktor yang tidak hanya perdata, tapi juga menjadi faktor pidana, ini yang memberatkan," jelas Erick Thohir.

Ia menyebut kasus penyelundupan ini sungguh menyedihkan, karena prosesnya menyeluruh.
"Ini yang sungguh menyedihkan, ini proses secara menyeluruh, di dalam sebuah BUMN, bukan individu," ujar Erick Thohir di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12/2019), dikutip dari YouTube Kompas TV.
"Ini yang sungguh menyedihkan, ini proses menyeluruh bukan individu, ibu pasti sedih, saya juga sedih," lanjutnya.
Ia menyebut, kasus Garuda ini terjadi ketika Kementerian BUMN tengah membangun kinerja dan meningkatkan citra dari tiap perusahaan BUMN.
"Ketika kita ingin mengangkat citra BUMN, membangun kinerja BUMN," jelasnya.
Erick Thohir mengungkapkan, Ari Askhara sudah mencari motor klasik Harley Davidson sejak 2018.
Namun, Erick menyayangkan pencarian Harley Davidson tersebut berujung pada penyelundupan melalui pesawat Garuda Indonesia.
"Bahwa dari komite audit disebutkan, dipunyai kesaksian, diduga (Harley Davidson) milik saudara AA," ujar Erick di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12/2019).
"Saudara AA beri instruksi cari motor klasik Harley Davidson pada tahun 2018," jelasnya, dikutip dari YouTube Kompas TV.
Erick menjelaskan, Harley Davidson yang diselundupkan tersebut keluaran tahun 1970-an atau jenis motor klasik dan resmi diboyong Ari Askhara pada April 2019.
"Lalu pembelian dilakukan April 2019. Proses transfer dilakukan ke rekening pribadi manager keuangan Garuda di Amsterdam," katanya.
Menteri BUMN ini juga menyebut kasus penyelundupan Harley Davidson ini dibantu oleh karyawan Garuda Indonesia berinisial IJ.
"Saudara IJ membantu tugas pengiriman dan lain-lain, tapi akhinya seperti hari ini," lanjut Erick.
(Tribunnews.com/Nuryanti)