Sabtu, 13 September 2025

Rekomendasi PDIP di Pilwalkot Solo akan Diputuskan Megawati

Pacul mengatakan Megawati akan memutuskan rekomendasi karena pencaloan Gibran sudah menjadi isu nasional.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
Wartakota/Adhy Kelana
PEMBEKALAN KEPEMIMPINAN - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan sambutan dan sekaligus membuka Sekolah Kepemimpinan Kader PDIP dewan provinsi, kabupaten/kota di Tapos, Depok, Jawa Barat, Jumat (22/3/2019). Pendidikan kepemimpinan ini diikuti 102 peserta untuk gelombang pertama dari 34 provensi sekaligus memberikan pembekalan politik untuk pemiluk ada 2020 mendatang. (Warta Kota/Adhy Kelana) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Fraksi PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul mengatakan rekomendasi partai di Pilkada Solo akan diputuskan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Untuk diketahui putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka mendaftar ke PDIP Jawa Tengah untuk maju dalam Pilwalkot Solo.

Sementara itu PDIP kota Solo telah memiliki calon yang lolos penjaringan yakni Achmad Purnomo.

Baca: 218 Anggota Dewan Tak Hadiri Rapat Paripurna DPR

Baca: Majunya Gibran di Pilwalkot Solo Bikin Dilema PDIP, Bisa Diusung Partai Lain

Baca: Anak dan Menantu Jokowi Maju di Pilkada, Bikin Kompetisi Jadi Tak Seimbang

Pacul mengatakan Megawati akan memutuskan rekomendasi karena pencaloan Gibran sudah menjadi isu nasional.

Termasuk mengenai kemungkinan memasangkan Gibran dengan Purnomo.

“Karena itu dampaknya nasional maka Ketum yang akan ambil keputusan,” ujar Pacul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (17/12/2019).

Menurut Pacul, Megawati pasti turun gunung untuk urusan partai yang menjadi perhatian nasional.
Apalagi untuk kasus Solo yang terjadi perbedaan pandangan mengenai siapa yang akan diusung oleh PDIP.

Selain itu Pacul juga membantah bahwa pemilih kultural dan struktural PDIP di Pilwalkot Solo terbelah. Apabila Megawati telah mengeluarkan keputusan maka, semua kader akan satu suara.

“PDIP sudah terbukti berkali kali ketika Ketum meluncurkan perintah A, maka ke bawah atau grassroot akan mengatakan A, engga ada yang mengatakan B. Kalau yang perintah Pacul bisa pecah, kalau yang perintah Ketua Umum, enggak,” katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan