Natal 2019
Langkah Panglima TNI dalam Pengamanan Natal Berdampak Positif pada Masyarakat
Menurut Surokim, menghadirkan rasa aman dan mengurangi potensi 'fear' masyarakat memang itu pekerjaan kompleks dan perlu dukungan semua pihak.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TNI bisa mem-backup Polri dalam rangka tugas pengamanan dalam negeri non-combatan.
Artinya, leading sektor keamanan tetap Polri namun TNI mem-backup untuk penguatan sesuai kebutuhan.
Demikian disampaikan peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC), Surokim Abdus Salam.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Trunojoyo Madura ini pun mengapresiasi langkah Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang turun ke lapangan di Surabaya untuk memantau keamanan Natal 2019.
"Ini panggilan tugas dan inisiatif untuk ikut menghadirkan rasa aman dan nyaman. Hal itu bisa diapresiasi. Tetapi peran itu harus proporsional sesuai tupoksi TNI agar tidak overlapp dengan tugas Polri," kata Surokim saat dihubungi, Kamis (19/12/2019).
Menurut Surokim, menghadirkan rasa aman dan mengurangi potensi 'fear' masyarakat memang itu pekerjaan kompleks dan perlu dukungan semua pihak.
Dukungan TNI ini pun sungguh diperlukan dalam konteks ini mengingat menghadirkan rasa aman dan nyaman dalam konteks sekarang ini kian kompleks dan tidak sekadar urusan faktual apa yang ada dalam ruang nyata.
"Tetapi juga ruang yang tak nampak, yang ada ada dalam mind masyarakat. Jadi dalam konteks itu dukungan Panglima TNI akan bisa membawa dampak pada terciptanya suasana kondusif di masyarakat," ungkap Surokim.
Hal ini juga menggambarkan bahwa negara siap dalam menjaga keamanan Natal. Dan ini juga sekaligus mengirim pesan ke berbagai pihak agar tidak macam-macam di Hari Natal.
Surokim menambahkan bahwa potensi gangguan kamtibmas di era sekarang kian kompleks dan beragam serta bisa dilakukan dengan modus yang canggih bahkan super canggih.
TNI juga pasti memahami dan menyadari bahwa perang asimetrik kian penting dan mengemuka dalam pertahanan negara di masyarakat modern.
"Jadi berbagai upaya antisipasi menjadi penting mengahdirkan rasa aman dalam pikiran dalam tindakan real selain penangganan kejadian yang cepat dan terukur," demikian Surokim.