Rabu, 3 September 2025

Buntut FPI yang Klaim Temukan Kondom & Miras di DWP, Ini Tanggapan Ketua Umum PA 212 Slamet Ma'rif

FPI temukan kondom dan miras dalam gelaran DWP, Ketua Umum Pa 212 sebut jika acara DWP adalah ajang maksiat berkedok wisata.

Penulis: Inza Maliana
TRIBUNJAKARTA.COM/DIONISIUS ARYA BIMA SUCI
Ketum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (13/10/2019). 

TRIBUNNEWS.COM - Acara Djakarta Warehouse Project (DWP) kembali menuai kontroversi.

Sebelumnya ada unjuk rasa dari sejumlah organisasi masyarakat (ormas) untuk mencabut izin penyelenggaraannya.

Dikutip dari Kompas.com, unjuk rasa terjadi pada 11-12 Desember 2019 di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Unjuk rasa dilakukan oleh sejumlah masyarakat yang mengatasnamakan Gerakan Pribumi Indonesia (Geprindo).

Mereka menilai acara DWP hanya agenda kemaksiatan dan "ajang dugem" semata.

"Kami hanya ingin jangan sampai cuma Alexis yang ditutup. Kemudian DWP ini sebagai langkah awal untuk memulai ajang kemaksiatan yang selanjutnya," ucap Koordinator Aksi Abdurrahman.

Setelahnya pada Kamis (12/12/2019) ormas bernama Gerakan Pemuda Islam (GPI) mengikuti jejak Geprindo.

Mereka melakukan aksi dengan tuntutan yang sama, supaya Pemda DKI mencabut izinnya.

Massa membawa spanduk bertuliskan "Gubernur pilihan umat pro maksiat, tolak konser maksiat DWP 2019".

Komandan Gerakan GPI Irwan AHN mengatakan bahwa Anies pro terhadap maksiat jika tak membatalkan DWP.

Baca: Ketua PA 212 Akan Tegur Anies soal Penghargaan Diskotek, Yunarto Wijaya : Pecah Kongsi Sama GNPF?

"Gubernur kebanggaan kita pro maksiat. Membiarkan 1.000 orang yang datang ke DWP untuk berbuat maksiat," ucap Irwan dari atas mobil komando.

Meski begitu acara DWP tetap diselenggarakan pada 13-15 Desember 2019 dan berakhir meriah.

Namun fakta lain datang dari ormas Front Pembela Islam (FPI) soal penyelenggaran DWP.

FPI mengaku menemukan kondom dan minuman keras dalam acara tersebut.

Hal tersebut dibenarkan oleh Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Ma'rif.

Menurutnya acara DWP hanya ajang wisata yang berkedok kemaksiatan.

"Ya banyak fakta dan bukti di lapangan, ajang itu tidak hanya menjadi ajang wisata tetapi di dalamnya terjadi ajang kemaksiatan," ujar Slamet yang dikutip dari Youtube Kompas TV, Jumat (20/12/2019).

Ia menyebut dalam acara DWP banyak ditemui miras dan hanya hura-hura belaka.

"Seperti banyaknya minuman keras, lelaki dan perempuan yang berkawan pun kumpul jadi satu, kemudian juga huru-hara dan sebagainya," ujarnya kepada awak media.

Bahkan, Slamet Ma'rif tak ragu mengungkap ada indikasi prostitusi dalam gelaran DWP.

"Ada indikasi prostitusi di dalamnya, ada indikasi minuman keras, sifat hura-hura dan kemaksiatannya yang sangat tinggi," katanya.

Baca: DWP 2019 Hadirkan Yellow Claw, Zedd Hingga Calvin Haris, Tiket Termurah Dijual Seharga Rp 650 Ribu

Baca: Info DWP 2019: Jadwal Pengisi Acara Djakarta Warehouse Project hingga Harga Tiketnya

Slamet pun mencontoh kan gambaran kemaksiatan itu seperti perempuan yang membuka aurat dan berdekatan dengan lelaki.

"Seperti perempuan-perempuan yang membuka aurotnya, bercampur jadi satu (dengan lelaki), saya pikir ajaran agama manapun tidak sesuai," ujarnya.

(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Ryana Aryadita)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan