Minggu, 7 September 2025

Biodiesel 30

Setelah Diresmikan Jokowi, Ahok Yakin Program Implementasi B30 Bisa Sukses

Presiden Joko Widodo resmikan program implementasi B30, didampingi Komisaris Utama Pertamina, Ahok yakin jika program tersebut bisa sukses.

Penulis: Inza Maliana
Twitter.com/basuki_btp
Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama dan Presiden Jokowi saat meresmikan program B30, (23/12/2019). 

TRIBUNNEWS.COM - Momen kebersamaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, kembali lagi.

Hari ini, Senin (23/12/2019), Jokowi meresmikan program pemerintah Implementasi Biodiesel 30 persen (B30).

Peresmian itu didampingi oleh rekan duetnya saat menjadi Gubernur DKI Jakarta, yakni Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Peresmian yang dilakukan di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta Selatan, Jokowi tidak hanya bersama Ahok.

Terlihat pula Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto, Menteri BUMN Erick Thohir, dan juga Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.

Dalam peresmian tersebut, mereka menyaksikan bahan bakar B30 dari tangki SPBU Pertamina diisi ke sebuah mobil pick up.

Jokowi mengatakan manfaat dari bahan bakar B30 kepada para awak media.

Menurutnya, bahan bakar B30 akan melepaskan ketergantungan Indonesia dari bahan bakar fosil.

"Kita harus melepaskan diri dari ketergantungan energi fosil yang suatu saat akan habis. Ini komitmen kita untuk menjaga planet bumi," kata Jokowi, dikutip dari Kompas.com.

Manfaat lainnya, menurut Jokowi, program B30 juga akan melepas ketergantungan Indonesia untuk impor bahan bakar minyak, khususnya solar.

B30 adalah bahan bakar campuran solar dan kelapa sawit.

Sebagai penghasil sawit terbesar di Indonesia, B30 akan memanfaatkan produksi sawit di dalam negeri.

Untuknya, pemanfaatan B30 akan berdampak baik bagi jutaan petani dan buruh kelapa sawit.

"Kita penghasil sawit terbesar di dunia. Kita punya banyak bahan bakar nabati sebagai pengganti solar. Harus dimanfaatkan untuk kemandirian energi nasional," kata dia.

Memang akhir-akhir ini banyak kasus impor yang merugikan negara.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan