Kamis, 13 November 2025

Gerhana Matahari Cincin

Gerhana Matahari Cincin Bikin Warga di Riau Antusias: Tiba-tiba Alam Gelap, Saya Sempat Merinding

Gerhana Matahari Cincin 26 Desember 2019 disambut secara antusias oleh masyarakat. Warga di Riau mengaku merinding dan menyebut baru kali ini melihat.

Twitter.com/@infoBMKG
Gerhana Matahari Cincin 

TRIBUNNEWS.COM - Gerhana Matahari Cincin 26 Desember 2019 disambut secara antusias oleh masyarakat.

Satu di antaranya adalah masyarakat di Kabupaten Kampar, Riau.

Dilansir Kompas.com, warga di lokasi banjir di Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu antusias menyaksikan fenomena Gerhana Matahari Cincin.

Gerhana Matahari Cincin berada pada fase penuh pukul 12.12 WIB.

Jusna, seorang warga Desa Buluh Cina tak menyangka bisa menyaksikan langsung fenomena alam tersebut.

"Saya jadi heran pas melihatnya. Tiba-tiba alam gelap dan matahari persis seperti cincin warna putih," ujarnya, Kamis (26/12/2019).

Selama hidup 62 tahun, dirinya mengaku baru kali ini melihat Gerhana Matahari Cincin.

"Baru kali ini. Tapi kalau gerhana bulan dulu ada pernah lihat," sebut Jusna.

Merinding

Sementara itu Meliana (40) mengaku merinding ketika menyaksikan Gerhana Matahari Cincin.

"Belum pernah lihat, baru kali ini. Tadi saya sempat merinding melihatnya," ujar Meliana.

Dirinya mengaku sudah menunggu fenomena tersebut sejak pukul 11.00 WIB.

Cuaca yang sebelumnya mendung seperti mau hujan, tiba-tiba warga di kampung heboh sambil berteriak gerhana matahari cincin.

Saat itu Meliana langsung pergi ke tengah jalan untuk melihat gerhana.

"Saya lihat warga sudah ramai di jalan melihat ke langit melihat matahari seperti cincin," kata dia.

Meliana mengaku puncak Gerhana Matahari Cincin berlangsung sekira satu menit.

Karena setelah itu tertutup awan hitam.

Momen langka tersebut juga diabadikan sejumlah warga.

Warga mengambil foto dan video menggunakan ponsel.

Sebelumnya, BMKG mengungkapkan jalur Gerhana Matahari Cincin ini akan melewati 25 pusat kota dan kabupaten di 7 provinsi.

Yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara,dan Kalimantan Timur.

Penjelasan Ilmiah

Dikutip dari situs BMKG, Gerhana Matahari Cincin adalah peristiwa yang terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tepat segaris.

Disebut Gerhana Matahari Cincin karena hampir semua bagian tengah piringan Matahari terhalang oleh piringan Bulan.

Sehingga saat puncak gerhana, Matahari yang terlihat dari Bumi akan terlihat seperti cincin.

Ilustrasi Proses Gerhana Matahari Cincin

Diketahui, Gerhana Matahari akan terjadi apabila Bulan berada di tengah-tengah antara Bumi dan Matahari.

Ilustrasi Gerhana Matahari Cincin
Ilustrasi Gerhana Matahari Cincin (bmkg.go.id)

Pada Gerhana Matahari Cincin 26 Desember 2019, BMKG mengungkapkan ada empat kontak yang terjadi antara piringan Bulan dan Matahari.

Ilustrasi proses Gerhana Matahari Cincin
Ilustrasi proses Gerhana Matahari Cincin (BMKG)

Gerhana dimulai saat Kontak Pertama terjadi, yaitu ketika piringan Bulan, yang ditampilkan berupa lingkaran abu-abu, mulai menutupi piringan Matahari, yang ditampilkan berupa lingkaran berwarna kuning.

Seiring berjalannya waktu, piringan Matahari yang tergerhanai akan semakin besar hingga akhirnya seluruh Bulan mulai menutupi piringan Matahari.

Waktu saat peristiwa ini terjadi disebut Kontak Kedua dan akan berakhir saat seluruh piringan Bulan terakhir kali menutupi piringan Matahari, yaitu saat Kontak Ketiga.

Waktu dari Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga tersebut disebut sebagai Durasi Cincin atau Fase Cincin, yang lama waktunya bervariasi dari satu kota ke kota lainnya.

Pada saat fase cincin, daerah yang dilewati gerhana, langitnya akan meredup hingga seperti saat fajar atau senja.

Puncak keredupannya adalah saat terjadinya Puncak Gerhana, yaitu waktu di tengah-tengah fase cincin ini.

ILUSTRASI Gerhana Matahari Cincin - Foto Gerhana Matahari Cincin yang difoto Geoff Sims pada 10 Mei 2013.
ILUSTRASI Gerhana Matahari Cincin - Foto Gerhana Matahari Cincin yang difoto Geoff Sims pada 10 Mei 2013. (earthsky.org)

Setelah Kontak Ketiga dilalui, piringan Matahari yang tampak semakin kecil hingga akhirnya Bulan terakhir kali menutupi piringan Matahari, yaitu saat Kontak Keempat.

Sementara itu, durasi waktu Gerhana Matahari Cincin dari kontak awal hingga terakhir berbeda-beda di tiap daerah.

Durasi gerhana terlama di Indonesia adalah di Bengkalis, Riau, yaitu selama 3 jam 51 menit 24,7 detik.

Untuk diketahui, Gerhana Matahari Cincin 26 Desember 2019 akan menjadi fenomena gerhana kelima di Indonesia sepanjang 2019, yakni :

  1. Gerhana Matahari Sebagian (GMS) 5-6 Januari 2019 yang tidak dapat diamati dari Indonesia.
  2. Gerhana Bulan Total (GBT) 21 Januari 2019 yang tidak dapat diamati dari Indonesia.
  3. Gerhana Matahari Total (GMT) 2 Juli 2019 yang tidak dapat diamati dari Indonesia
  4. Gerhana Bulan Sebagian (GBS) 17 Juli 2019 yang dapat diamati dari Indonesia
  5. Gerhana Matahari Cincin (GMC) 26 Desember 2019 yang dapat diamati dari Indonesia.

(TRIBUNNEWS.COM/Wahyu Gilang P) (Kompas.com/Idon Tanjung)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved