Pimpinan KPK: Kami Tidak Butuh ICW
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango menyatakan Indonesia Corruption Watch (ICW) saat ini luar biasa.
Penulis:
Ilham Rian Pratama
Editor:
Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama dan Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango menyatakan Indonesia Corruption Watch (ICW) saat ini luar biasa.
Hal ini lantaran ICW sudah dapat menilai Pimpinan KPK Jilid V sebagai pimpinan komisi antikorupsi terburuk.
Padahal, Nawawi dan empat pimpinan KPK lainnya periode 2019-2023 belum efektif bekerja.
"Luar biasa 'ICW' di era bung Kurnia. Mampu menilai kami sebagai yang 'terburuk' di saat kami belum bekerja," kata Nawawi melalui pesan singkat, Senin (30/12/2019).
Sebelumnya, dalam diskusi 'Catatan Akhir Tahun ICW', Minggu (29/12/2019), Peneliti ICW Kurnia Ramadhana menyebut tahun 2019 sebagai tahun paling buruk bagi pemberantasan korupsi dan tahun kehancuran bagi KPK yang benar-benar disponsori langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan juga anggota DPR periode 2014-2019 dan 2019-2024.
Baca: ICW: 2019 Tahun Terburuk bagi Pemberantasan Korupsi
Baca: ICW Nilai Dewan Pengawas Bahayakan Penindakan Korupsi oleh KPK
Kurnia menyebut Istana dan DPR berhasil meloloskan lima figur pimpinan KPK yang dinilai ICW sebagai pimpinan terburuk sepanjang sejarah KPK karena dihasilkan dari proses seleksi yang banyak menuai persoalan.
Di sisi lain, Nawawi menilai ICW saat ini semakin 'luar biasa' dan 'hebat'.
"Sebaliknya bagi kami, ICW di era bung Kurnia semakin luar biasa, hebat, paling cerdas. paling benar, tapi Insya Allah pastinya kami tidak membutuhkannya ke depan," kata Nawawi.
Nawawi menyatakan pihaknya tak akan hadir dalam suatu diskusi atau kegiatan yang melibatkan ICW.
Menurutnya tak pantas jika pimpinan KPK yang disebut terburuk harus duduk bersama orang-orang 'hebat' di ICW.
"Jika nanti ada forum-forum yang mengundang kami dan juga melibatkan ICW bung Kurnia di dalamnya, Insya Allah juga kami pastikan, kami tak akan ikut bersama dalam forum tersebut. Karena rasanya 'malu' kami yang 'terburuk' ini harus duduk berdiskusi dengan yang 'paling hebat, paling cerdas seperti beliau'," kata Nawawi.
Kata pengamat
Pandangan Indonesia Corruption Watch (ICW) sangat prematur, terburu-buru dan emosional dalam menilai kondisi terkini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hal itu disampaikan pengamat Komunikasi Politik, Emrus Sihombing dalam rilisnya kepada Tribunnews.com, Senin (30/12/2019).