Rabu, 20 Agustus 2025

Banjir di Jakarta

Banjir dan Longsor di Jabodetabek, Jumlah Pengungsi Capai 173 Ribu Jiwa, Kota Depok Paling Terdampak

Banjir dan longsor Jabodetabek - BNPB mencatat hingga Jumat (3/1) pukul 23.00 WIB, jumlah pengungsi mencapai lebih dari 173 ribu orang.

Tribunnews/JEPRIMA
Sejumlah warga korban banjir saat mengungsi di sepanjang jalur kereta api di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (3/1/2019) Warga sengaja membuat tenda pengungsian di atas rel kereta api karena belum adanya posko. 

Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna mengungkapkan pemerintah pusat harus terlibat dalam penanggulangan bencana di Jabodetabek.

Dilansir Kompas.com, bencana di Jabodetabek merupakan bencana nasional karena tidak hanya terjadi di satu wilayah saja.

"Persoalan ini bukan hanya persoalan wilayah, ini sudah menyangkut bencana nasional, karena ini kan faktor alam juga," ujar Pradi usai menghadiri peresmian Polres Kota Depok menjadi Polres Metro, Jumat (3/1/2020).

"Nah, hendaknya untuk intervensi itu, badan kerja sama antar wilayah provinsi ke depan itu harus ada di bawah satu kementerian untuk mengelola itu," imbuhnya.

Dokter sedang mengambil tindakan medis terhadap warga yang terluka akibat tertusuk pecahan kaca di Posko kesehatan bencana banjir di Perumahan Pondok Gede Permai, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (3/1/2020).
Dokter sedang mengambil tindakan medis terhadap warga yang terluka akibat tertusuk pecahan kaca di Posko kesehatan bencana banjir di Perumahan Pondok Gede Permai, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (3/1/2020). (Tribunnews.com/ Igman Ibrahim)

Pradi menyebut harus ada perhatian dan pembenahan pada aliran air sungai hingga bantaran.

Hal itu perlu dilakukan agar bencana banjir dapat diminimalisir.

"Sungai dan situ itukan di bawah Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane."

"Bagiamana hak-hak sungai aliran dari hulu sampai hilir benar bisa dintervensi jadi lebih tematik atau lebih monumental," ujar Pradi.

Pradi juga menekankan perlu adanya pembenahan dari mulai hulu ke hilir seperti yang dikatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Kalau bahasa Pak Gubernur dari hulu benar adanya. Bahwa bahasa ini dari dulu sudah ada. Kita harus normalisasi dari hulu sampai hilir tapi bagaimana pelaksanaanya," ujar Pradi.

Penyebab Banjir

Sementara itu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan beberapa faktor banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya di awal tahun 2020 ini.

"Ada yang daerah kontribusinya karena masalah curah hujan saja, ada yang kontribusinya karena ukuran saluran, ada yang kontribusinya karena faktor-faktor yang lain. Jadi ini bukan single variable problem, ini multiple variable," kata Anies dilansir Kompas.com.

Sementara itu penyebab banjir secara lebih lanjut disebut Anies Baswedan akan dilakukan seusai proses evakuasi rampung.

"Banjir Jakarta harus diselesaikan secara lebih komprehensif. Caranya yaitu mengendalikan volume air dari hulu yang akan masuk ke Jakarta," kata Anies.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan