Banjir di Jakarta
Banjir dan Longsor di Jabodetabek, Jumlah Pengungsi Capai 173 Ribu Jiwa, Kota Depok Paling Terdampak
Banjir dan longsor Jabodetabek - BNPB mencatat hingga Jumat (3/1) pukul 23.00 WIB, jumlah pengungsi mencapai lebih dari 173 ribu orang.
Penulis:
Wahyu Gilang Putranto
Editor:
Tiara Shelavie
Anies mengaku, Jakarta seringkali menerima kiriman air dalam jumlah besar dari hulu.
Tingginya volume air kiriman dari hulu, kata dia, seringkali menyebabkan Jakarta menjadi banjir.
"Pengendalian air di kawasan hulu dengan membangun dam, waduk, embung, sehingga ada kolam-kolam retensi untuk mengontrol, mengendalikan, volume air yang bergerak ke arah hilir," kata Anies.
Anies menyebut banjir Jakarta akan efektif dikendalikan dengan memperbanyak pembangunan kolam-kolam retensi di hulu.
"Dengan cara seperti itu (pembangunan kolam retensi), Insya Allah bisa, tapi itu semua kan kewenangannya di pusat ya. Jadi kita lihat nanti pemerintah pusat," ucapnya.
Anies diketahui mengandalkan Waduk Ciawi dan Sukamahi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Anies berharap, proyek pembangunan dua waduk yang dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) itu bisa rampung tepat waktu.
"Dengan waduk yang selesai tepat waktu sesuai rencana, maka itu akan bisa mengendalikan lebih dari 30 persen air yang datang ke kawasan pesisir, kawasan muara," kata Anies.
Diketahui wilayah Jakarta dan sekitarnya diterjang banjir pada Rabu (1/1/2020).
Sementara itu Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung Barat, dan Karawang ditetapkan sebagai wilayah tanggap darurat bencana.
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang Putranto) (Kompas.com/Anggita Nurlitasari/Nursita Sari)