Selasa, 26 Agustus 2025

Catatan IPW atas Pertemuan Ketua KPK dengan Kapolri

Menurut dia, kerja sama antarinstitusi ini tidak akan sulit. Apalagi ketua KPK saat ini adalah perwira tinggi polri.

Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Indonesia Police Watch (IPW) menilai baik pertemuan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri dengan Kapolri Jenderal Pol Idham Azis di Mabes Polri, Jakarta, Senin (6/1/2020).

"Pertemuan itu bisa menjadi langkah produktif untuk meningkatkan hubungan kerjasama dalam rangka koordinasi maupun supervisi dalam menangani kasus kasus korupsi," ujar Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane kepada Tribunnews.com, Selasa (7/1/2020).

Menurut dia, kerja sama antarinstitusi ini tidak akan sulit. Apalagi ketua KPK saat ini adalah perwira tinggi polri.

"Sehingga koordinasi dan supervisi seperti yang diamanatkan UU bisa berjalan efektif," jelas Neta S Pane.

Baca: Novel Baswedan Sebut Kasus yang Menimpanya Terorganisir, Pelakunya Bukan Hanya 2 Orang

Baca: Rommy Sebut Dirinya Dituntut dengan Perbuatan Orang Lain yang Mencatut Namanya

Baca: Penjelasan KPK Soal Ketidakhadiran Timnya di Sidang Gugatan Praperadilan Mantan Sekretaris MA

IPW melihat ada empat catatan penting setelah melihat pertemuan Firli dan Idham Azis.

Pertama, sinergitas yang dibangun KPK dan polri jangan sampai memandulkan upaya penindakan korupsi dengan dalih pencegahan.

Dia mengingatkan, di masa orde baru sempat terbentuk lembaga 'Mahkajapol' yang menjadi forum koordinasi Mahkamah Agung, Kejaksaan Agung dan Polri.

Tapi berjalannya waktu, Mahkajapol dikeluhkan banyak pihak hingga akhirnya bubar.

Karena itu IPW berharap pola kordinasi yang dibangun Firli dan Idham tidak senasib dengan Mahkajapol.

Kedua, imbuh dia, Firli dan Idham perlu memberi prioritas pada penciptaan aparatur penegak hukum yang bebas dari korupsi. Terutama aparatur polri yang selama ini dicitrakan sebagai "sapu kotor".

Ketiga, Firli dan Idham harus membuat batasan yang jelas tentang pelimpahan kasus-kasus korupsi dari KPK ke polri, maupun dari polri ke KPK.

"Sehingga sinergitas antara KPK dan polri benar benar nyata," ucapnya.

Terakhir, progres pencegahan korupsi harus dilakukan secara transparan sehingga isu pencegahan tidak menjadi kamuflase untuk menutupi upaya penindakan terhadap kasus-kasus korupsi di negeri ini.

Ketua KPK Bertemu Kapolri

Ketua KPK Firli Bahuri bertemu Kapolri Jenderal Pol Idham Azis di Mabes Polri, Jakarta, Senin (6/1/2020).

Ada sejumlah hal yang dibahas di dalam pertemuan tersebut, apa saja?

“Di dalam pertemuan tadi yang pertama kita ingin membangun silaturahim karena beliau-beliau baru saja terpilih menjadi ketua dan wakil ketua yang dilantik pada tanggal 20 Desember kemarin,” kata Idham saat menyampaikan keterangan usai pertemuan.

Kapolri menambahkan, Polri ingin meningkatkan kerja sama dan sinergitas yang telah terbangun selama ini dalam hal pencegahan dan pemberantasan korupsi. Terutama, dalam hal mengedepankan komunikasi dua arah.

“Kita akan membangun komunikasi tentu dua arah, sehingga semua masalah-masalah pencegahan dan pemberantasan korupsi ini dapat terus lebih fokus lagi ke depan,” kata dia.

Hal berikutnya yakni terkait rencana latihan bersama dalam hal pencegahan dan pemberantasan korupsi.

Hal itu, sebut Idham, merupakan amanat di dalam UU KPK.

Terakhir, Idham menambahkan, pihaknya akan memperpanjang nota kesepahaman antara KPK dan Kejaksaan Agung dalam pemberantasan korupsi.

“Kita akan duduk bersama dari Polri dan Jaksa Agung, sehingga nanti dalam waktu yang singkat kita perbarui lagi MoU tersebut,” ujarnya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan