Dirut Asabri Bantah Ada Korupsi, Mahfud MD Minta Korupsi Asabri Tak Perlu Diributkan
Mahfud MD tidak ingin mempersoalkan bantahan Direktur Utama Asabri, Sonny Widjaja atas dugaan korupsi di perusahaannya.
Penulis:
Indah Aprilin Cahyani
Editor:
Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD tidak ingin memersoalkan bantahan Direktur Utama (Dirut) PT Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau Asabri, Sonny Widjaja atas dugaan korupsi di perusahaannya.
Hal itu disampaikan dalam video yang diunggahan kanal YouTube Berita Satu, Jumat (17/1/2020).
"Kita lihat perkembangannya aja,"
"Tidak usah diributkan," jelas Menko Polhukam Mahfud MD.
Mahfud MD meminta kepada semua pihak agar menghormati proses hukum yang berjalan.
Mahfud menyebut ada dugaan korupsi di Asabri lebih dari Rp 10 Triliun berdasarkan temuan badan pemeriksa keuangan pada 12 Januari lalu.
Lebih lanjut, Mahfud juga menyampaikan kasus dugaan korupsi Asabri tidak perlu dipermasalahkan.
Bagi Mahfud, yang terpenting kasus dugaan itu sudah dimunculkan.
"Pokoknya itu sudah muncul sebagai isu (dugaan korupsi) sangat penting," ungkap Mahfud.
Mahfud pun meminta para pihak untuk menunggu perkembangan hasil penyidikan kasus tersebut.
Bersamaan dengan bantahan yang dilontarkan Dirut Asabri, Mahfud MD bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir.
Mahfud MD meminta prajurit TNI dan Polri tidak perlu gundah terkait isu korupsi di Asabri.
Dia mengatakan negara akan tetap menjamin segala jaminan-jaminan hari tua para prajurit.
"Kesimpulannya para prajurit TNI dan Polri tidak usah gundah."
"Negara sekarang menyimpulkan untuk jaminan hari tua, kematian, pensiun dan sebagainya itu masih stabil," jelasnya.