Minggu, 7 September 2025

100 Hari Kabinet Jokowi

Jelang 100 Hari Kerja Jaksa Agung, ST Burhanuddin Sempat Sebut Kasus HAM dan Korupsi Jadi Prioritas

Sudah hampir 100 hari para menteri yang dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemban tugas. Satu di antaranya yaitu Jaksa Agung ST Burhanuddin.

Tribunnews/Irwan Rismawan
Jaksa Agung, ST Burhanuddin menunjukkan barang bukti uang terkait kasus korupsi PT PLN Batubara saat konferensi pers di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Jumat (15/11/2019). Kejaksaan mengeksekusi barang bukti uang tunai sebesar Rp 477.359.539.000 dalam perkara tindak pidana korupsi atas nama terpidana Kokos Jiang alias Kokos Leo Lim selaku Direktur Utama PT Tansri Madjid Energi (PT TME). Tribunnews/Irwan Rismawan 

TRIBUNNEWS.COM -  Sudah hampir 100 hari para menteri juga pejabat lainnya yang dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemban tugas.

Satu di antaranya yaitu Jaksa Agung ST Burhanuddin.

Ia menyampaikan dalam program 100 hari kerjanya, Burhanuddin menegaskan kasus pelanggaran berat Hak Asasi Manusia (HAM) dan korupsi masuk pada program prioritasnya.

"Tentu nanti kita akan membuat skala prioritas, dan itu termasuk program prioritas," kata ST Burhanuddin, Jumat (25/10/2019) lalu.

Ia mengaku diperintah untuk bekerja cepat setelah ditunjuk menggantikan Jaksa Agung terdahulu, HM Prasetyo.

Sejak ST Burhanuddin dilantik, banyak pihak meragukan independensi sang Jaksa Agung.

Untuk itu, berikut ini Tribunnews rangkum beberapa fakta 100 hari kerja Jaksa Agung ST Burhanuddin yang sempat jadi perbincangan masyarakat:

1. Adik Kandung TB Hasanuddin

Keraguan terhadap ST Burhanuddin tak lepas dari alasan sederhana ini.

ST Burhanuddin merupakan adik kandung dari TB Hasanuddin.

TB Hasanuddin merupakan politikus dari PDI-Perjuangan.

Dilansir dari Kompas.com, hal itu lantas dikaitkan dengan keputusan Jokowi.

Mantan Ajudan Presiden ke-3 RI BJ Habibie, TB Hasanudin saat menyambangi Kantor Redaksi Tribunnews.com, Palmerah, Jakarta, Jumat (13/9/2019).
Mantan Ajudan Presiden ke-3 RI BJ Habibie, TB Hasanudin saat menyambangi Kantor Redaksi Tribunnews.com, Palmerah, Jakarta, Jumat (13/9/2019). (Tribunnews.com/ Danang Triatmojo)

Keraguan terhadap independensi ini pun terpatahkan.

Alasannya adalah tidak ada orang yang bisa memilih menjadi suku apa dan dari orang tua siapa.

Dan tidak ada pula orang yang dapat memilih menjadi saudara kandung siapa.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan