Virus Corona
Makanan Inikah yang Jadi Sumber Munculnya Virus Corona di China?
Dunia dihebohkan dengan penyebaran wabah corona yang telah menjangkiti lebih dari 600 orang dan menewaskan 17 orang.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, CHINA - Dunia dihebohkan dengan penyebaran wabah corona yang telah menjangkiti lebih dari 600 orang dan menewaskan 17 orang.
Wabah yang mirip penyakit flu hingga menjadi lebih parah seperti SARS dan MERS ini pertama kali ramai di kota Wuhan, China pada awal Januari 2020 ini.
Seperti dikutip dari The Sun, Jumat (24/1/2020), para ilmuwan dari laporan Buletin Sains China menyatakan sup kelelawar yang terkenal di kota Wuhan diduga menjadi penyebabnya.
Hal itu juga diperkuat dengan beredarnya sebuah video di dunia maya, yang menampilkan tampilan sup yang tidak wajar.
Seperti di bagian wajah kelelawar yang menyeringai dan perutnya mengambang berwarna merah.
"Virus corona di Wuhan bisa jadi berasal dari kelelawar, tetapi antara kelelawar dan manusia apa yang jadi perantaranya masih belum diketahui," kata seorang ilmuwan yang diterbitkan di South China Morning Post.
Baca: Tiga Negara Tetangga Indonesia Telah Terjangkiti Virus Corona
Baca: Perawat India Terinfeksi Virus Corona di RS Arab Saudi
Berdasarkan informasi resmi di cdc.gov, virus corona biasa ditemukan pada banyak spesies hewan, termasuk unta dan kelelawar.
Namun, terkadang virus corona yang menginfeksi hewan dapat berevolusi dan membuat orang sakit, menjadi virus corona manusia yang baru 2019 Novel Coronavarius (2019-nCoV), SARS-CoV, dan MERS-CoV.
Saat ini, pemerintah kota Wuhan telah mengisolasi 11 juta warganya agar virus tidak menyebar.
Pemerintah menutup semua jaringan trasnportasi perkotaan dan penangguhan penerbangan keluar kota.
Baca: 90 Persen WNI di China Pulang Kampung, Menlu Pastikan Tak Ada yang Terpapar Virus Corona
Pemerintah Wuhan juga mengimbau agar warganya tidak meninggalkan kota terkecuali dalam keadaan mendesak.
Pemerintah China melaporkan ada sekitar 500an orang telah terinfeksi virus corona, diantaranya 20 pekerja medis, serta 17 orang meninggal dunia.
Direktur Pusat Penelitian Medis untuk Analisis Penyakit Infeksi Global Profesor Neil Ferguson mengatakan, ada 4.000 jiwa di Wuhan yang diperkirakan terinfeksi virus corona.
Pulangkan mahasiswa Indonesia
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi mengaku pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di China.
Hal ini terkait munculnya wabah virus corona di Wuhan, China.
Retno mengaku terus berkomunikasi dengan duta besar Indonesia di China soal penyebaran virus korona dan kondisi WNI yang berada di Negeri Tirai Bambu itu.
"Kami terus melakukan komunikasi dengan duta besar kami yang berada di Beijing mengenai penyebaan virus tersebut dan juga keberadaan WNI yang ada disana," ujar Retno yang dilansir dari kanal YouTube tvOneNews, Jumat (24/1/2020).
Dalam kesempatan itu, Retno juga menyampaikan terkait data yang ia terima dari duta besar Indonesia di Beijing.
"Data mahasiswa di Wuhan dan sekitarnya ada 428 orang, mahasiswa kita di Beijing sebanyak 1280 orang. Sementara yang di Sanghai ada 849 orang," jelas Retno.
"Data ini diambil per Desember 2019," imbuhnya.

Retno juga memastikan 90% Warga Negara Indonesia (WNI) yang tengah menempuh pendidikan di China sudah kembali ke Indonesia.
Hal ini dikarenakan adanya libur tahun baru imlek 2020.
"90 persen Mahasiswa di Wuhan dan sekitarnya sudah kembali ke Indonesia karena libur sampai pertengahan Februari," ujarnya.
"Dan dari pihak KBRI sudah mendapatkan data terkait kapan perkuliahan akan dimulai," imbuhnya.
Retno mengaku pemerintah terus menjalin komunikasi dengan kampus-kampus yang berada di Wuhan dan sekitarnya.
"Kami terus melakukan koordinasi dengan pihak universitas masing-masing," ujarnya.

Menlu RI ini juga menyatakan sampai saat ini tidak ada WNI yang terjangkit virus corona tersbut.
"Dari pantauan kedutaan Indonesia di Beijing, belum ada informasi terjangkitnya atau terkenanya WNI dari wabah yang sedang terjadi di China tersebut," jelas Retno.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri telah mengeluarkan imbauan terkait merebaknya virus corona ini.
Hal ini disampaikan melalui situs Safe Travel pada Kamis (20/1/2020) lalu.
Dalam imbauannya, seperti yang diminta oleh Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto, agar semua pihak waspada dengan penyebaran virus baru yang muncul di Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Kewaspadaan harus ditingkatkan terutama di bandara dan pelabuhan sebagai pintu masuk penyebaran virus dari negeri Tiongkok dan telah menyebar ke beberapa negara lain.
Selain itu, Kemlu juga mengimbau agar menghindari tempat kota asal virus tersebut.