Senin, 18 Agustus 2025

Virus Corona

Virus Corona Mewabah, Mahfud MD dan Muhadjir Effendy Nilai Evakuasi WNI di Wuhan Belum Diperlukan

Mahfud MD dan Muhadjir Effendy menyebut pemerintah belum ada rencana melakukan evakuasi WNI yang masih terisolir di Kota Wuhan.

Editor: bunga pradipta p
Tangkap Layar Youtube Rio Alfi
Rio Alfi, mahasiswa asal Indonesia dan sang putri masih terisolasi di Kota Wuhan, China, Senin (27/1/2020) 

TRIBUNNEWS.COM - Mewabahnya virus corona menjadi perhatian bagi Indonesia lantaran lebih dari 90 Warga Negara Indonesia (WNI) kini berada di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, daerah yang diduga sebagai asal virus tersebt.

Sementara itu, data yang didapatkan menyebut ada 243 WNI di seluruh Provinsi Hubei.

Menanggapi hal tersebut Menko Polhukam Mahfud MD menyebut pemerintah belum ada rencana melakukan evakuasi WNI yang masih terisolir di Kota Wuhan.

"Belum, belum dipikirkan. Karena belum ada negara lain pun yang evakuasi," ujar Mahfud MD di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (28/1/2020) dilansir Kompas.com.

Baca Juga: Eksklusif dari Wuhan, Kisah WNI Bertahan di Tengah Isolasi Kota Wuhan: Ada Garam untuk Stok Terakhir

Mahfud MD mengungkapkan mengenai virus corona pemerintah belum perlu melakukan tindakan darurat.

"Jadi, (soal) Corona udah dirapatkan tadi di tingkat PMK lintas menteri.

Kesimpulannya, kita belum perlu melakukan tindakan-tindakan darurat, karena ndak ada indikasi darurat itu sekarang," kata Mahfud.

Menteri Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD
Menteri Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD (TRIBUNNEWS.COM/Gita Irawan)

Mahfud MD mengungkapkan pemerintah telah menyusun langkah terkait virus corona.

Saat ini, langkah tersebut baru memasuki tahap pertama, yakni mengantisipasi dan menghalau virus masuk.

Mahfud MD menyebut langkah yang dilakukan untuk mengantisipasi adalah memeriksa orang-orang yang datang ke Indonesia dan berpotensi terjangkit virus itu.

Pemerintah disebut Mahfud MD juga menyiapkan sejumlah rumah sakit untuk penanganan kasus.

"Tindakan darurat, yang diatur dalam peraturan perundang-undangan belum masuk ke situ. Tahapnya baru di satu," ungkapnya.

Muhadjir Effendy

Sementara itu Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy juga mengungkapkan hal yang sama.

Pemerintah Indonesia menurutnya hingga saat ini dinilai belum perlu melakukan evakuasi WNI di China, khusunya Kota Wuhan.

Muhadjir menyebut evakuasi dilakukan jika situasi dinilai sangat berbahaya.

"Kemudian yang kedua pemerintah juga sudah menyiapkan untuk evakuasi kalau memang diperlukan. Jadi skema evakuasi ini sementara ini tidak dilakukan selama dianggap masih belum diperlukan," kata Muhadjir di Kantor PMK, Jakarta Pusat (28/1/2020), dilansir Kompas.com.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (Tribunnews.com/ Rina Ayu)

Menurut Muhadjir, evakuasi akan dilakukan jika kondisi WNI sudah sangat terancam.

Namun jika situasi masih bisa diatasi maka pemerintah hanya akan memberikan bantuan yang diperlukan WNI.

"Kalau masih bisa diatasi mereka masih bisa bertahan ya akan kita kontrol terus kita pantau termasuk semua kebutuhan akan kita cover," ucap dia.

WNI Ingin Dievakuasi

Sementara itu WNI yang berada di Kota Wuhan berharap dievakuasi.

"Harapan kami dipindahkan keluar Wuhan, sudah saya sampaikan (pada KBRI)," ucap Rio Alfi, mahasiswa asal Indonesia yang menempuh studi di Wuhan saat dihubungi Tribunnews, Senin (27/1/2020).

Rio merupakan mahasiswa asal Pekanbaru, Riau.

Rio Alfi mahasiswa asal Pekanbaru, Riau

Rio menyebut KBRI telah merespons baik dan berusaha mencarikan solusi terbaik.

"KBRI juga menanggapi dengan baik dan akan mengupayakan cara terbaik bagaimana memindahkan kami ke luar Wuhan," katanya.

Rio menyebut sudah ada koordinasi antara pihak KBRI dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiogkok Wuhan (PPITW).

"Jadi PPITW dan KBRI sudah koordinasi dengan baik, sejauh ini sudah melakukan pendataan dan akan kita kirimkan ke KBRI," ungkapnya.

Menurut Rio, KBRI menyampaikan tengah mengupayakan pemindahan WNI yang berada di Kota Wuhan.

"KBRI akan mengupayakan sebaik mungkin apa yang bisa dilakukan, baik memindahkan ke kota lain atau dipulangkan ke Indonesia," ujarnya.

"Info terakhir mau dikirimkan logistik, tapi transportasi sudah dihentikan sementara di sini," imbuhnya.

Rio mengungkapkan sulit kemungkinan mencari transportasi untuk mengirimkan logistik masuk ke Kota Wuhan.

Untuk diketahui, Rio tinggal di Wuhan di sebuah kontrakan bersama istri yang juga menempuh studi di kampus yang sama dan seorang buah hati mereka yang masih berusia lima tahun. 

Rio mengungkapkan saat ini ia dan pelajar dari Indonesia dalam keadaan sehat.

"Sehat-sehat, alhamdulillah, insya Allah, temen-temen dalam keadaan sehat," ujarnya.

Sementara itu sebanyak 131 orang dilaporkan telah meninggal dunia akibat virus corona hingga Rabu (29/1/2020) pukul 06.45 WIB.

Selain itu dilansir Komisi Kesehatan Nasional China, hingga kini telah ada 5.571 laporan kasus virus corona.

Beberapa negara telah terjangkit, mulai dari China, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Singapura, Australia, Amerika Serikat, Kamboja.

Selain itu juga Nepal, Malaysia, Kanada, Sri Lanka, Perancis, Vietnam, dan Jerman.

(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P) (Kompas.com/KrisiandiSania Mashabi)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan