Senin, 10 November 2025

Sebut Nama Gus Dur, Cak Imin Ingatkan Peran Pesantren dalam Memperkuat Demokrasi

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar, mengungkap peran besar Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
Tribunnews.com/Chaerul Umam
KETUA UMUM PKB - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar, menyebut bahwa Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yang notabene berlatar belakang santri, memiliki peran besar memperkuat demokrasi di tanah air. Hal itu disampaikannya dalam penutupan Final Musabaqoh Qiraatil Kutub Nasional (MQKN), yang digelar Forum Percepatan Transformasi Pesantren (FPTP), di Kantor DPP PKB, Jakarta, Minggu (9/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Abdul Muhaimin Iskandar menegaskan peran besar pesantren dan tokoh santri dalam memperkuat demokrasi Indonesia.
  • Cak Imin menyoroti pesantren sebagai lembaga pendidikan sekaligus penggerak sosial dan budaya bangsa.
  • Hal itu diungkapkan Ketua Umum PKB dalam acara Final Musabaqoh Qiraatil Kutub Nasional (MQKN) yang digelar FPTP di Kantor DPP PKB.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar, menyebut bahwa Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yang notabene berlatar belakang santri, memiliki peran besar memperkuat demokrasi di tanah air.

Hal itu disampaikannya dalam penutupan Final Musabaqoh Qiraatil Kutub Nasional (MQKN), yang digelar Forum Percepatan Transformasi Pesantren (FPTP), di Kantor DPP PKB, Jakarta, Minggu (9/11/2025).

Awalnya, Cak Imin, sapaan akrab Abdul Muhaimin Iskandar, menegaskan pentingnya peran pesantren dalam membangun kehidupan kebangsaan dan keumatan Indonesia. 

“Setiap tahun PKB memfasilitasi kader-kader yang memiliki bakat dari berbagai pesantren. Hari ini finalnya berkumpul di sini. Tentu saya mengucapkan terima kasih kepada FPTP yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kebutuhan kita untuk terus membawa pesantren-pesantren memiliki peran signifikan dalam kehidupan keumatan dan kebangsaan,” kata Menko Pemberdayaan Masyarakat itu.

Menurut Cak Imin, pesantren memiliki sejarah panjang bukan hanya sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai pilar penggerak sosial bangsa. 

“Sejarahnya, pesantren itu bukan sekadar lembaga pendidikan. Pesantren-pesantren tua telah memiliki pengalaman dan peran jauh sebelum kemerdekaan,” ujarnya.

Cak Imin menekankan bahwa pesantren lahir dari semangat keilmuan yang kemudian berkembang menjadi semangat pengabdian dan perjuangan sosial. 

“Diawali dengan semangat ilmu, dilanjutkan dengan semangat pengabdian, diikuti kesungguhan menjadi bagian utama dari pengawal rekayasa sosial,” ucapnya.

Cak Imin juga menegaskan, peran pesantren dalam membangun kultur dan budaya bangsa sangat besar. 

“Rekayasa sosial menunjukkan bahwa pesantren memiliki peran yang amat sangat besar dalam membangun kultur dan budaya. Subkultur pesantren telah memberi makna dan warna tersendiri,” ucapnya.

Lantas, Cak Imin menyebut kontribusi tokoh pesantren dalam memperkuat demokrasi Indonesia, yakni Gus Dur.

“Demokrasi tidak akan kuat di tanah air kalau tidak ada Gus Dur. Demokrasi tidak bisa dimaknai sebagai jalan kemajuan tanpa sentuhan khasanah ilmu-ilmu pesantren,” katanya.

Dalam kesempatan itu, ia mengingatkan para kader muda untuk mengambil tanggung jawab terhadap arah demokrasi Indonesia. 

“Hari ini adik-adik harus bertanggung jawab, apakah demokrasi membawa manfaat atau mudarat? Demokrasi bisa mudarat kalau hanya berhenti di prosedural, tidak sampai pada substansinya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Cak Imin menegaskan komitmen FPTP untuk menjadikan pesantren sebagai pusat solusi bagi persoalan bangsa. 

Baca juga: Gus Dur Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Cak Imin: Bersyukur dan Terima Kasih

“Karena itu FPTP menginginkan pesantren ke depan tetap menjadi solusi bagi keumatan, kemasyarakatan, dan kebangsaan,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved