Bertemu Mendagri, Mantan Presiden Swiss Minta Masukan Pengendalian Narkoba
Pertemuan selama lebih dari 1 jam tersebut ditutup dengan pemberian cindera mata oleh Mendagri Tito kepada Ruth Dreifuss.
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Hendra Gunawan
Ruth juga meminta agar Tito mendukung pradigma baru yang lebih humanis dengan penerapan sistem hukum alternatif, seperti kerja sosial dan rehabilitasi, terhadap pengguna narkoba yang tertangkap dengan jumlah yang kecil.
Tito berjanji akan memperhatikan rekomendasi tersebut sembari menerangkan paradigma tersebut sudah mulai diadopsi oleh Indonesia.
Khususnya dengan pendekatan assesment terhadap pelaku pidana narkoba untuk kemudian semaksimal mungkin dipertimbangkan untuk direhabilitasi.
Namun pendekatan “assesment-rehabilitasi’ ini ujar Mendagri Tito, harus juga diikuti oleh kebijakan penurunan “suplay-demand” atas narkoba.
Pendidikan, pengetatan spot perbatasan jalur perdagangan narkoba lintas negara, penyediaan sarana ekspresi bakat bagi generasi muda adalah beberapa langkah yang baik dan harus dilakukan, ungkap Mendagri Tito sembari menerangkan bahwa Kemendagri telah melakukan fasilitasi antara BNN dan Pemda untuk melakukan langkah-langkah tersebut.
Pertemuan selama lebih dari 1 jam tersebut ditutup dengan pemberian cindera mata oleh Mendagri Tito kepada Ruth Dreifuss.
Untuk diketahui, berpusat di Swiss, Global Commission on Drug Policy adalah komisi bersifat internasional, beranggotakan 12 orang mantan Kepala Negara dan Pemerintahan dari seluruh dunia serta mantan Sekretaris Jenderal PBB, tokoh-tokoh internasional di bidang politik, ekonomi dan budaya.
Komisi ini secara khusus mendapat mandat dari PBB unyuk memantau, mengadvokasi dan juga menyusun kebijakan global pengendalian narkoba lewat instrument pembaharuan sistem hukum pemberantasan Narkoba yang berorientasi pada HAM dan target SGDs.
SGDs sendiri merupakan sebuah cetak biru yang memuat sejumlah indikator target dan strategi peningkatan Indeks Kualitas Manusia, khususnya di negara-negara berkembang anggota PBB termasuk Indonesia.
Ruth, yang juga mantan Menteri Dalam Negeri Swiss (1993-2002) itu, didampingi José Ramos-Horta, mantan Presiden Timor Leste, yang saat ini menjadi salah satu anggota Komisi Global, Geoff Gallop, mantan PM Australia Barat serta Khalid Tinasti, Sekeretaris eksekutif Komisi Global.