Rabu, 3 September 2025

Virus Corona

Warga Natuna Pilih Mengungsi dari Lokasi Observasi Kesehatan WNI dari Wuhan, DPR: Minim Informasi

Anggota Komisi X DPR Fraksi PDI-Perjuangan, Andreas Hugo Pareira: Minim Informasi, Warga Natuna Memilih Mengungsi dari Lokasi Observasi Kesehatan WNI

Tribunnews.com/Chaerul Umam
Anggota Komisi I DPR RI fraksi PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira 

Tokoh Masyarakat Natuna, Rodhial Huda menyebut, pernyataan pemerintah yang mengatakan lokasi karantina jauh dengan pemukiman warga tidak benar.

"Dan waktu Panglima TNI mengatakan tempat karantina itu jauh dari penduduk 5 sampai 6 kilometer itu tidak benar," kata Rodhial yang dikutip dari tayangan YouTube Talk Show TVOne, Minggu (2/2/2020).

"Ternyata hanya 1,2 kilometer dari tempat karantina," ujar Rodhial.

Rodhial menjelaskan, jika dari Bandara, Kampung Tua Penagih yang merupakan wilayah penduduk asli Natuna hanya berjarak beberapa ratus meter saja.

"Tapi karena berada di dalam bandara, tepat di tengah-tengah bendara sehingga dengan penduduk itu hanya 1,2 meter," terang Rodhial.

"Jadi saya tidak tahu Panglima dapat informasi dari mana," terang Rodhial.

Tim medis mengevakuasi seorang penumpang kapal laut yang diduga terinfeksi virus novel CoronaVirus (nCoV) di Pelabuhan Bandar Deli Belawan, Medan, Sumatera Utara, Senin (3/2/2020). Simulasi yang digelar Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Medan bekerjasama dengan Pelindo I tersebut bertujuan untuk kesiapsiagaan dalam menangani pasien suspect virus Corona di Pelabuhan. (TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI)
Tim medis mengevakuasi seorang penumpang kapal laut yang diduga terinfeksi virus novel CoronaVirus (nCoV) di Pelabuhan Bandar Deli Belawan, Medan, Sumatera Utara, Senin (3/2/2020). Simulasi yang digelar Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Medan bekerjasama dengan Pelindo I tersebut bertujuan untuk kesiapsiagaan dalam menangani pasien suspect virus Corona di Pelabuhan. (TRIBUN MEDAN/Riski Cahyadi)

Oleh karena itu, Rodhial mengatakan, hal tersebut membuat kekhawatiran bagi masyarakat Natuna terkait penyebaran virus corona.

"Ini mengkhawatirkan masayarakat karena seolah amannya kan kalau 5 sampai 6 kilometer," katanya.

"Tapi ternyata jaraknya cuma 1,2 kilometer dari masyarakat," terangnya.

Tak hanya itu, Rodhial juga mengatakan, masyarakat Natuna kaget dengan keputusan pemerintah yang menjadikan Natuna sebagai lokasi karantina.

"Karena pernyataan kepastian di Natuna itu sangat mendadak," tuturnya.

"Yaitu waktu konferensi pers Panglima TNI mengantar keberangkatan penjemput dan itu waktunya sangat singkat," ungkap Rodhial.

Tokoh Masyarakat Natuna Rodhial Huda (Tangkap Layar YouTube Talk Show TVOne).
Tokoh Masyarakat Natuna Rodhial Huda (Tangkap Layar YouTube Talk Show TVOne). (YouTube Talk Show TVOne)

Menurut Rodhial, pemerintah daerah juga tidak mengetahui informasi tersebut.

Masyarakat Natuna lantas mempertanyakan kenapa wilayahnya dijadikan lokasi untuk karantina WNI dari Wuhan.

"Masyarakat merasa kenapa harus di Natuna? Karena ini menurut masyarakat adalah virus yang berbahaya," terang Rodhial.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan