Selasa, 16 September 2025

Virus Corona

Kementerian Kesehatan Minta Produsen Genjot Produksi Masker Agar Tidak Langka di Pasaran

Pembelian masker di sejumlah daerah melonjak seiring wabah virus corona yang mulai menjalar ke berbagai negara di dunia.

Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Warga menggunakan masker saat tiba di Bandara Raden Sadjad, Natuna, Kepulauan Riau, Senin (3/2/2020). Pasca Pulau Natuna dijadikan tempat observasi WNI yang dievakuasi dari Wuhan, warga sekitar melakukan aktivitas menggunakan masker. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, NATUNA - Pembelian masker di sejumlah daerah melonjak seiring wabah virus corona yang mulai menjalar ke berbagai negara di dunia.

Akibatnya, keberadaan masker di toko kesehatan maupun minimarket di sejumlah kota di Indonesia menjadi langka.

Direktur Tata Kelola Obat Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Saidah menyatakan pihaknya sudah mengetahui hal tersebut.

Baca: Tak Biarkan Sang Istri Urus Bayi Mereka Sendirian, Edric Tjandra Turun Tangan

Dia tidak menampik di beberapa daerah pembelian masker dibatasi dan harganya ada yang mencapai jutaan.

Dikonfirmasi apakah masker di sejumlah kota di Indonesia menjadi langka karena banyak diborong untuk disumbangkan ke Natuna atau luar negeri?

Saidah menegaskan masker yang disumbangkan dan dibagikan Kemenkes merupakan masker milik Kemeskes sendiri.

Baca: Rizky Febian Merasa Tak Perlu Minta Maaf kepada Teddy, Ini Alasannya

"Kalau yang Kemenkes itu masker kami sendiri. Soal kelangkaan masker di lapangan, kami sudah minta para produsen untuk genjot produksi mereka‎ supaya di lapangan tidak langka," kata Saidah, Jumat (7/2/2020).

Saidah menjamin khusus di Natuna stok masker mencukupi.

Khusus di Natuna saat ini ada 40.000 lembar masker dan stok tersebut akan ditambah.

"Sejauh ini jumlah masker masih mencukupi kebutuhan warga. Sebanyak 70.000 lembar masker tambahan akan dikirimkan pada sabtu (8/2/2020)," kata Saidah.

Jamin limbah masker dikelola baik

‎Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjamin pengolahan limbah masker ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjakani observasi di Natuna dikelola dengan baik.

"Kami berhasil setup unit pengolah limbah yang berfungsi mengolah limbah padat, contohnya masker," ucap Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Anung Sugihantono ‎di Natuna, Kamis (6/2/2020).

Baca: Pengamat Intelejen Soleman Ponto Ungkap Bahaya Jika Eks ISIS Pulang: Kalau Virus Corona Bisa Dicek

Anung menjelaskan pengolahan limbah dari kegiatan observasi merupakan bagian penting yang tidak boleh disepelekan atau dibuang sembarangan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan